Epifauna
Barnes and Hughes (1999) dan
Nybakken (1997) menyatakan bahwa berdasarkan keberadaannya di dasar perairan,
maka makrozoobentos yang hidupnya merayap di permukaan dasar perairan disebut
dengan epifauna seperti Crustacea dan larva serangga. Sedangkan
makrozoobentos yang hidup pada substrat lunak di dalam lumpur disebut dengan
infauna, misalnya Bivalve dan Polychaeta. Khusus pada zona intertidal,
hewan-hewan yang membenamkan diri pada pasir (infauna) lebih banyak di jumpai
di bandingkan dengan daerah subtidal yang di dominasi oleh hewan-hewan kecil
yang hidup di atas permukaan pasir (epifauna).
Epifauna adalah
hewan yang hidup di atas permukaan sedimen atau tanah (
wikipedia, 6 Juni, 2008), Madju Siagian, 2004 juga menyatakan bahwa Epifuna
adalah semua semua hewan yang yang hidudiatas substrat dasar lautan atau
perairan. Petersen (1918), mengemukakan bawa daerah dasar secara terus –
menerus dihuni oleh sekelompok spesies yang sama dan bahwa daerah – daerah lain
dihuni oleh spesies yang berlainan.
Petersen ( 1924 ) mengamati bahwa daerah – daerah yang berlainan dan
organisme yang mendominasi tetap konstan dan seragam dengan berjalannya waktu.
Asosiasi ini kemudian ditetapkan sebagai komunitas dan dinamakan berdasarkan
hewan yang mendominasinya.
Infauna
Infauna adalah
hewan akuatik yang hidup di dasar substratum, bukan di permukaannya. Biasanya,
hewan infauna semakin jarang ditemukan seiring bertambahnya kedalam air dan
jaraknya dari garis pantai.
Ekosistem
pantai terletak antara garis air surut terendah dan air pasang tertinggi.
Ekosistem ini berkisar dari daerah di mana ditemukan substrat berbatu dan
berkerikil (yang mendukung sejumlah terbatas flora dan fauna sesil) hingga
daerah berpasir aktif (dimana ditemukan populasi bakteri, protozoa, metazoa)
dan daerah berpasir bersubstrat liat dan Lumpur (di mana ditemukan sejumlah
besar komunitas infauna) (Bengen, 2002).
Makrozoobentos mempunyai peranan
yang sangat penting dalam siklus nutrien di dasar perairan. Montagna et
all. (1989) menyatakan bahwa dalam ekosistem perairan, makrozoobentos
berperan sebagai salah satu mata rantai penghubung dalam aliran energi dan
siklus dari alga planktonik sampai konsumen tingkat tinggi.
Woodin (1976) mengklasifikasian organisme infauna
menjadi penggali pemakan deposit, pemakan suspensi, dan pembentuk tabung dari berbagai
tipe. Klasifikasi ini tergantung pada klasifikasi oportunis-ekuilibrium.
Khususnya untuk zona beriklim sedang, komunitas organisme yang mirip dengan
yang ditemukan oleh Petersen dijumpai hidup pada habitat yang serupa di seluruh
dunia. Ini melahirkan konsep ekologi ini, tipe sedimen yang mirip pada
kedalaman yang sama di seluruh dunia mengandung komunitas yang kurang lebih
sama. Spesies tidak sama, tapi mereka sangat mirip secara ekologis dan
taksonomis. Mereka menempati relung yang hampir sama ( Tharson, 1955 ).
Hewan bentos hidup relatif menetap,
sehingga baik digunakan sebagai petunjuk kualitas lingkungan, karena selalu
kontak dengan limbah yang masuk ke habitatnya. Kelompok hewan tersebut
dapat lebih mencerminkan adanya perubahan faktor-faktor lingkungan dari waktu
ke waktu. karena hewan bentos terus menerus terdedah oleh air yang kualitasnya
berubah-ubah (Oey, et al1., 1978).
Diantara hewan bentos yang relatif
mudah diidentifikasi dan peka terhadap perubahan lingkungan perairan adalah
jenis-jenis yang termasuk dalam kelompok invertebrata makro. Kelompok ini
lebih dikenal dengan makrozoobentos (Rosenberg dan Resh, 1993).
Infauna dan epifauna berperan penting dalam jaring makanan di pantai berlumpur,
juga bertindak sebagai konvertor untuk pembuatan bahan-bahan organik pada
tingkatan trophic lebih tinggi, sehingga menyokong peningkatan produktivitas
alam bebas (wildlife) dan ikan. Di lain pihak, ikan-ikan demersal,
neretic, dan pemangsa terestrial contohnya elasmobranchs ( ikan hiu, skates
dan manta rays-pari), flatfish dan bottomdwelling jenis
lainnya; shorebirds; mamalia laut, termasuk ikan paus dan berang-berang
laut; dan manusia.
Dengan diuraikannya secara rinci bagaimana berbagai rantai makanan
terhubung ke dalam suatu jaringan makanan terpadu pada benthic community
dalam system dinamika pantai berlumpur adalah penting untuk di jawab bahwa
ekosistem pantai berlumpur ini berperan di dalam keseimbangan produktifitas
primer perairan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar