TUJUAN DAN MANFAAT
PENERAPAN TEKNOLOGI
Tujuan : Peningkatkan
sistem imunitas spesifik terhadap KHV dalam tubuh ikan.
Manfaat : Mendapatkan metode pencegahan penyakit KHV
pada ikan mas dan koi yang efektif dan aman. Vaksin DNA KHV mampu meningkatkan
respon kekebalan ikan yang bersifat spesifik mencakup selular maupun humoral
sehingga ikan tahan terhadap serangan KHV. Diharapkan dengan adanya vaksin yang
efektif maka tingkat serangan KHV dapat dikendalikan dan berdampak pada
peningkatan produksi pada budidaya ikan mas dan koi.
Kegunaan : Untuk
melindungi organisme target khususnya ikan mas dan koi dari serangan virus KHV.
1.
Persyaratan Teknis Penerapan Teknologi
Bahan
utama vaksin berupa Isolat bakteri E. coli (DH5 alpha) yang telah disisipi DNA
glikoprotein virus KHV (Gp-25) berasal dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Aplikasi Vaksin DNA Gp-KHV dapat dilakukan melalui tiga metode yaitu injeksi,
perendaman dan oral (melalui pakan). Metode injeksi (menggunakan vaksin bentuk
plasmid), dilakukan pada benih mulai berukuran 5-8 cm (umur minimal 2 bulan)
hingga calon induk; Metode ini tepat diberikan untuk ikan koi (nilai ekonomis
tinggi) atau ikan terseleksi (misal untuk calon induk mas/koi). Metode
perendaman (menggunakan pellet bakteri basah/kering), dapat dilakukan pada
benih, mulai ukuran 5-8 cm.
·
Persyaratan Teknis Produksi Vaksin:
1.
Ruangan : Ruangan ber AC
2.
Peralatan: Peralatan harus steril
·
Persyaratan Penyimpanan Vaksin
1.
Vaksin Sediaan bakteri : suhu penyimpanan 4oC
2.
Vaksin sediaan Plasmid : Suhu penyimpanan -20oC
·
Persyaratan teknis Vaksinasi:
1.
Ikan : umur ikan minimal 2 bulan dan kondisi
ikan harus dalam keadaan sehat
2.
Suhu air untuk proses vaksinasi minimal 25oC
2. Standar
Operational Procedure pemberian
vaksin
Aplikasi
pemberian vaksin dalam bentuk plasmid melalui metode injeksi, sedangkan
aplikasi dalam bentuk bakteri melalui perendaman.
Vaksin DNA
Gp-KHV bentuk plasmid
§
Sebelum
dilakukan vaksinasi Ikan dikarantina (bebas parasit & bakteri) jika
memungkinkan status negatif KHV, dikondisikan pada suhu 24-25 °C minimal selama
2 minggu (Perelberg et al., 2005).
§ Teknik vaksinasi yang
dilakukan berupa teknik vaksinasi secara injeksi intramuskular. Dosis vaksin
yang digunakan adalah 12,5 ug/0,1ml/ekor (ukuran ikan 10-50 g). Proses
vaksinasi dilakukan satu tahapan pertama (priming). Setelah divaksin
ikan dipelihara secara terkontrol dalam bak fiber (sistem air mengalir; debit
0,5 liter/detik). Periode pemeliharaan ini merupakan masa induksi kekebalan
dilakukan selama 1-2 minggu.
Vaksin DNA
Gp-KHV bentuk pellet bakteri dan bakteri kering
§
Sebelum
dilakukan vaksinasi ikan dikarantina (bebas parasit dan bakteri) jika
memungkinkan status negatif KHV, dikondisikan pada suhu 24-25 °C minimal selama
2 minggu (Perelberg et al.,2005).
§ Teknik vaksinasi yang
dilakukan berupa metode perendaman; Dosis vaksin yang digunakan adalah 107
CFU/ml media vaksinasi; kepadatan ikan disesuaikan. Sejumlah vaksin bentuk pellet
bakteri/bakteri kering, dilarutkan ke dalam air (media vaksinasi) untuk
mendapatakan konsentrasi yang telah ditentukan.
§ Sejumlah benih ikan dimasukkan
ke dalam suspensi vaksin (kepadatan disesuaikan); Proses perendaman vaksin
selama 60 menit. Setelah divaksin ikan dipelihara secara terkontrol dalam bak
fiber (sistem air mengalir; debit 0,5 liter/detik). Periode pemeliharaan ini
merupakan masa induksi kekebalan dilakukan selama 1-2 minggu.
Beberapa
keunggulan vaksin DNA KHV adalah:
1.
Bersifat
generik dan sederhana.
2.
Aman
dan tidak menimbulkan resiko terinfeksi penyakit.
3. Kombinasi keuntungan dari vaksin tradisional
(inactivated vaccine) dan yang dilemahkan (attenuated vaccine).
4.
Dapat
mencapai keberhasilan tujuan vaksinasi ketika vaksinasi konvensional gagal.
5.
Memungkinkan
untuk diberikan bersama ajuvan molekular misalnya motif CpG.
6.
Mengaktifkan
baik sistem kekebalan humoral maupun seluler.
7.
Memungkinkan
vaksinasi multivalen yaitu dengan mencampur vaksin DNA untuk lebih dari satu
jenis penyakit melalui vaksinasi yang dilakukan secara bersamaan.
8.
Memberikan
proteksi yang baik apabila diberikan pada stadia awal.
9.
Proteksi
dapat diinduksi dalam waktu singkat dan memberikan efek proteksi dalam jangka
waktu lama.
10. Dapat memberikan proteksi baik
dalam suhu rendah maupun tinggi.
11. Dapat memberikan proteksi pada
heterologous strain pathogen.
12. Produk murni memiliki stabilitas
yang tinggi.
13. Vaksin DNA KHV ini juga
diisolasi dari isolate virus KHV local (dalam negeri) sehingga vaksin ini
memiliki kehomologan antibodi dengan antigen yang cukup tinggi. Kehomologan ini
merupakan syarat penting untuk mencapai keberhasilan vaksinasi.
Sumber: Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan KKP
pdfMelissa Johnson primary Rank or TNwww. https://imgur.com/a/26RwpQa http://jkqrkec4il.dip.jp https://imgur.com/a/fSAfwEk https://imgur.com/a/sAJJKx3 https://imgur.com/a/xobaJkb https://imgur.com/a/obhmuGb https://imgur.com/a/IhvPUVj
BalasHapus