Guppy merupakan
salah satu jenis ikan hias yang sangat menarik dan cantik. Corak warna-warninya
yang menonjol dan sirip ekornya yang lebar menambah kecantikan yang khas bagi
ikan guppy itu sendiri. Ikan guppy ini juga sangat mudah untuk
dikembangbiakkan, sehingga menjadikan guppy bukan hanya sekedar ikan pajangan,
namun juga merupakan lahan usaha yang produktif.
Guppy termasuk ikan yang sangat mudah
dipijahkan. Sepasang induk jantan dan induk betina yang ditempatkan di dalam
akuarium sudah dapat menghasilkan keturunan. Namun, kendala yang sering
dihadapi oleh para pembudidaya guppy ini tidak jauh berbeda dengan pembudidaya
ikan hias lainnya, yaitu terserangnya penyakit yang bisa menyebabkan kerugian
bagi petani.
Penyakit
yang menyerang ikan guppy di dalam akuarium disebabkan oleh beberapa faktor,
baik yang berasal dari luar maupun dalam akuarium. Ada beberapa faktor yang
merupakan penyebab dan cara penularan penyakit ikan dalam akuarium, diantaranya
yaitu :
1.
Faktor yang berasal dari kondidi air (kepekatan,
keracunan)
2.
Faktor yang berasal dari sinar (terlalu tajam, kurang
kuat, suhu)
3.
Faktor filter (kotoran tak tersedot, keracunan, pH, air)
4.
Faktor yang berasal dari pompa udara (O2, sirkulasi
air, suhu air)
5.
Faktor kepadatan ikan di dalam akuarium (O2,
suhu dan kotoran)
6.
Faktor tanaman dalam akuarium (O2, kotoran,
ruang gerak ikan)
7. Faktor pergantian air,
sanitasi
Bila ikan di dalam
akuarium terserang penyakit, dapat dipastikan ditimbulkan oleh salah satu atau
beberapa faktor tersebut di atas. Untuk mencegah dan mengobatinya harus
bertitik tolak dari faktor-faktor penyebab tersebut.
Sistematika
Sistematika ikan guppy menurut Dr.
Herbert R. Axelord dalam Heru Susanto adalah sebagai berikut:
Filum :
Chordata
Subfilum : Craniata
Superklass : Gnathostomata
Klass :
Osteichthyes
Subklass : Actinopterygii
Superordo : Teleostei
Ordo :
Cyprinodontoidai
Subordo : Peocillidea
Famili :
Peocillidae
Genus :
Poecillia / Lebistes
Spesies : Poecillia reticulata
Ciri-ciri Ikan Guppy
Jenis dan varietas ikan guppy setiap tahunnya bertambah.
Namun demikian warna dasar badan guppy yang asli berwarna kecoklatan, dengan
variasi warna sisik di samping badannya serupa pelangi. Bentuk sirip ekor ikan
guppy lebar, sehingga menambah kecantikan ikan guppy itu sendiri. Kalau dilihat
sekilas ikan guppy mirip burung merak yang mempunyai ekor memukau.
Tanpa sirip ekornya, guppy tidak berarti apa-apa. Karena
sirip ekor itulah yang membuat badan sebelah depannya biasa-biasa saja menjadi
lebih unik. Ikan guppy betina mempunyai ukuran tubuh 7 cm, sedangkan ikan guppy
jantan berukuran 4 cm.
Habitat dan Penyebaran
Di alam aslinya ikan ini hidup di dua jenis perairan yang
berbeda, yaitu air payau, dan air tawar. Menurut Dr. Herber R. Axelord dalam
Bambang dan Donny, salinitas yang baik untuk guppy berkisar antara 0,5 – 1 ppt.
Ikan guppy dapat ditemukan di perairan Indonesia dengan mudah, yang lebih
dikenal dengan nama ikan seribu.
Ternyata guppy yang kelihatan kecil dan lemah berasal
dari perairan mengalir, itulah sebabnya apabila ditempatkan di akuarium ikan
ini tidak mau diam. Bila kita perhatikan dalam akuarium, ikan lebih banyak
menempati bagian permukaan air dari pada di bagian tengah dan dasar akuarium.
Pemilihan Induk
Sebelum disatukan dalam wadah pemijahan, sebaiknya calon
induk diseleksi terlebih dahulu. Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan
sebagai petunjuk dalam memilih calon induk berkualitas, diantaranya sebagai
berikut :
1. Tubuh tidak cacat dan tidak
terdapat penyakit
2. Gerakannya lincah dan gesit
3. Nafsu makan tinggi
4. Bagian perut calon induk betina membesar
5. Panjang total tubuh induk betina
minimal 4 cm dan jantan 3,5 cm
6. Warna tubuh dan sirip cemerlang dan corak
jelas
7. Tipe sirip ekor calon induk sama.
Teknik Pemijahan
Guppy dapat dipijahkan secara massal. 1 ekor guppy jantan
dapat mengawini 5-10 ekor guppy betina. Induk jantan dan betina disatukan pada
pagi hari pukul 07.30-08.00 atau sore
hari pukul 16.30-17.00, karena pada saat tersebut suhu tidak terlalu tinggi.
Induk guppy yang telah disatukan biasanya akan memijah
pada pagi hari hingga matahari terbenam. Guppy jantan akan mengejara dan
mengikuti guppy betina matang kelamin berenang. Selanjutnya induk guppy jantan
akan melakukan penetrasi dan spermanya akan dikeluarkan di dalam tubuh induk
betina. Selang waktu antara kelahiran berkisar 15- 20 hari. Satu ekor induk
betina akan menghasilkan sebanyak 25-30 ekor burayak berukuran sekitar 3,5-4
mm.
Pemeliharaan Larva
Larva ikan guppy dipelihara di dalam akuarium. Untuk
akuarium berukuran 150 cmx75 cmx75 cm dengan ketinggian air minimal 50 cm,
dapat menampung benih guppy sebanyak 3.500-4.000 ekor. Benih ikan guppy dapat
dipisahkan dari induknya pada saat guppy
telah berumur 7-10 hari. Waktu yang tepat memindahkan larva guppy yaitu pada
pagi hari pukul 07.00-09.30.
Pemberian pakan
Pakan yang diberikan kepada guppy disesuaikan dengan
umurnya. Burayak guppy yang berumur di bawah satu bulan sebaiknya diberi kutu
air. Setelah burayak berumur satu bulan, pakan yang diberikan adalah pakan yang
banyak mengandung Crude Oil. Jenis
pakan tersebut antara lain cacing sutra (Tubivex
worm). Setelah guppy berumur tiga bulan, tambahkan pakan yang banyak
mengandung Crude Fiber (serat) untuk meningkatkan kualitas warna.
Pakan alami berserat yang mudah diperoleh antara lain larva nyamuk, cacing
super, atau cacing darah (Blood worm).
Semua jenis pakan yang diberikan untuk ikan guppy secara adlibitum.
DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha. S, 2004. Atlas
Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Puspa Swara.
Jakarta.
Eka. B dan Sitorus. P, 2003.
Menghasilkan Guppy Kualitas Kontes. Penebar Swadaya. Jakarta.
http://world-aquaculture.blogspot.com/2009/11/guppy-awalnya-hidup-di-rawa-air-payau.html
Lesmana. S, 2003. Mencegah dan
Menanggulangi Penyakit Ikan Hias. Penebar swadaya. Jakarta.
Susanto. H, 1990. Budidaya Ikan
Guppy. Kanesius. Yogyakarta.
Tambunan N.L. dan Syafei L.S,
2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Guppy Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi
Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Whendrato dan Madyana, 1988. Mengenal Ikan Hias Pemeliharaan, Penyakit dan Pengobatan. Eka Offset. Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar