Selamat Datang

Selamat Datang di Situs Layanan Informasi Penyuluhan Perikanan

Rabu, 29 April 2015

BENIH IKAN




Benih merupakan faktor penting dalam pemeliharaan ikan. Benih harus tersedia dalam dalam jumlah yang cukup, berkualitas tinggi, dan tepat waktu. Penggunaan benih berkualitas merupakan salah satu jaminan keberhasilan panen. Salah satu indikator untuk mengukur kualitas benih adalah laju pertumbuhan dan tingkat kematian.

Penggunaan benih yang tidak berkualitas akan menyebabkan usaha pemeliharaan tidak ekonomis karena pemberian pakan menjadi tidak efisien, pertumbuhan lambat dan tidak seragam, mudah terserang penyakit sehingga menyebabkan produksi dan nilai produksi rendah.   
Akhir-akhir ini beberapa ikan seperti lele dumbo dan nila mengalami penurunan kualitas. Pada awal lele dumbo berkembang di Indonesia (tahun 1985), pemeliharaan benih ukuran 3-5 cm menjadi ukuran konsumsi dengan bobot antara 125 – 150 gram/ekor dapat dicapai dalam waktu 70 hari.
Namun saat ini dengan pola pemeliharaan yang sama, waktu pemeliharaannya menjadi 100 hari. Penurunan laju pertumbuhan ini dapat disebabkan oleh menurunnya kualitas genetik.
Rendahnya kualitas genetik akan berakibat negatif terhadap sifat-sifat penting dalam budidaya ikan antara lain menurunnya tingkat kelulusan hidup dan pertumbuhan, meningkatnya individu yang asimetri dan abnormal. Seiring meningkatnya kebutuhan benih, banyak orang melakukan pembenihan sendiri. Benih yang dihasilkan kemudian dibesarkan dan dipijahkan lagi. Benih berikutnya juga dibesarkan dan dipijahkan lagi oleh pembenih lainnya. Begitu seterusnya tanpa ada kontrol secara biologis dan genetik.
Akibat kesalahan kolektif tersebut, mutu genetik menjadi semakin menurun dan kemudian berdampak pada pertumbuhan ikan. Karena pembenih memijahkan induk ikan yang masih berkerabat sangat dekat, atau yang biasa disebut kawin sekerabat (inbreeding). Akibatnya usaha budidaya menjadi tidak ekonomis karena menggunakan induk yang tidak berkualitas.
BENIH BERKUALITAS
Untuk memperoleh benih berkualitas, beberapa kriteria yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut:

1.   Pembenih Terpercaya
Benih berkualitas dihasilkan oleh hatchery (balai benih) atau pembenih (breeder) terpercaya, yang menerapkan sistem produksi benih yang baik.
2.   Sehat dan Tidak Cacat
Benih yang hendak dipelihara haruslah benih yang sehat dan tidak cacat, baik cacat karena turunan maupun cacat karena luka atau terserang prnyakit. Benih yang sehat akan aktif bergerak dan akan merespon bila diberi rangsangan.
3.   Seragam
Benih yang berukuran seragam dapat memanfaatkan pakan lebih efisien karena tidak ada ikan yang selalu kalah bersaing dalam memperoleh makanan.
Sehingga akan didapatkan ikan yang sama ukuran saat proses pemanenan nantinya.
4.   Respon terhadap Pemberian Pakan
Benih yang berkualitas akan merespon pemberian pakan dengan menyambarnya ketika diberi pakan.
5.   Bebas dari Organisme Penyakit
Benih berkualitas bebas dari organisme penyakit seperti parasit, bakteri, jamur, atau virus.
6.   Sesuai dengan Standar
Benih berkualitas dapat dikenali berdasarkan sifatnya dalam memenuhi kriteria kualitatif maupun kuantitatif.
Kriteria kualitatif adalah kondisi yang ditunjukan oleh benih berdasarkan asal-usul dan hasil pengamatan secara kasat mata. Benih yang baik merupakan hasil pemijahan yang bukan satu keturunan dengan bentuk tubuh yang normal dengan pergerakan aktif, baik terhadap arus air maupun terhadap rangsangan dari luar.
Kriteria kuantitatif dapat diketahui dari data umur, panjang, keseragaman ukuran, bobot minimal, serta keseragaman kelincahan gerakannya terhadap rangsangan dari luar dan terhadap arus air.

SKEMA:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar