Fermentasi bahan pangan adalah sebagai hasil kegiatan beberapa jenis
mikroorganisme diantara beribu-ribu jenis bakteri. Dari organisme-organisme yang memfermentasi
bahan pangan yang paling penting adalah bakteri pembentuk asam laktat, bakteri
pembentuk asam asetat dan beberapa jenis khamir penghasil alkohol. Jenis-jenis kapang tertentu juga berperan utama dalam
fermentasi beberapa bahan pangan.
Jambal roti pada awalnya merupakan produk perikanan hasil fermentasi yang
terbuat dari ikan Manyung (Arius thalassimus).
Istilah jambal roti digunakan karena karakter tekstur dagingnya yang
mudah hancur setelah digoreng layaknya roti panggang. Proses fermentasi merupakan faktor paling
menentukan karena pada tahap ini terjadi precursor cita rasa dan aroma khas
jambal roti. Jambal roti ikan patin
merupakan suatu diversifikasi produk dari pemanfaatan ikan patin.
II. TINJAUAN UMUM
2.1 Klasifikasi dan Identifikasi Ikan Patin (Pangasius sp)
Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan air
tawar yang sangat populer saat ini, karena rasa daging yang lezat dan harganya
yang relatif murah. Klasifikasi ikan
patin menurut Saanin (1984) adalah:
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Siluroidae
Famili : Pangasidae
Genus : Pangasius
Spesies : Pangasius sp.
Gambar 1. Ikan patin (Pangasius sp.)
Ikan patin
memiliki rangka dari tulang sejati dengan badan memanjang bewarna putih seperti
perak dan punggung kebiru-biruan. Salah
satu kekhasan dari ikan patin adalah kepalanya yang relatif lebih kecil dengan
mulut yang tidak dapat disembulkan dan letak mulut yang di ujung kepala agak di
sebelah bawah. Pada sudut mulutnya
terdapat dua pasang sungut pendek yang berfungsi sebagai peraba. Sirip punggung ikan patin memiliki 6-7
jari-jari lunak dan sebuah jari-jari keras yang dapat berubah menjadi patil
bergerigi setelah dewasa. Pada punggung
terdapat sirip lemak yang berukuran sangat kecil dan biasa disebut adipose
fin. Sirip ekor berbentuk cagak dan
simetris. Ikan patin tidak memiliki
sisik. Sirip duburnya panjang terdiri
dari 30-33 jari-jari lunak, sedangkan sirip perutnya memiliki 6 jari-jari
lunak. Sirip dada memiliki 12-13
jari-jari lunak dan sebuah jari-jari keras yang menjadi senjata dan dikenal
sebagai patil (Saanin 1984).
2.2. Komposisi Kimia Ikan Patin
Bagian
tubuh ikan yang dapat dimakan terdiri dari jaringan otot dan daging. Besarnya bagian tergantung dari bentuk, umur,
dan waktu penangkapan sebelum atau sesudah bertelur, tetapi umumnya berkisar
antara 45-50 % dari berat ikan (Suzuki
1981). Komposisi kimia ikan patin per
100 gram daging ikan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi kimia ikan patin
Komposisi
kimia
|
Persentase
(%)
|
Kadar protein
|
17,86
|
Kadar lemak
|
2,19
|
Kadar abu
|
1,05
|
Kadar air
|
77,40
|
Sumber : Sufianto
(2004)
Komposisi kimia ikan berbeda-beda
tergantung pada spesiesnya. Dengan
adanya perbedaan/ variasi dari komposisi kimia ikan tersebut, maka ikan dapat
dikelompokan dalam lima kategori (Stansby 1962) seperti tercantum pada Tabel 2.
Tabel 2. Pengelompokan ikan berdasarkan variasi lemak
dan protein
Kategori
|
Jenis
ikan
|
A
|
Lemak rendah (<5 %) - Protein
tinggi (15- 20 %)
|
B
|
Lemak sedang (5-15 %) - Protein
tinggi (15-20 %)
|
C
|
Lemak tinggi (>15 %) - Protein
rendah (<15 % %)
|
D
|
Lemak
rendah (<5 %) - Protein sangat tinggi (>20 %)
|
E
|
Lemak rendah (<5 %) - Protein
rendah (<15 %)
|
2.3. Teknologi Pengolahan Jambal Roti di
Beberapa Daerah
Cara
pembuatan jambal roti di Jawa pada prinsipnya sama, tetapi setiap daerah
memiliki ciri khas sehingga kualitas
jambal roti yang dihasilkan bervariasi.
Di Pekalongan garam yang digunakan 30-35% dari bobot ikan selama 1-2
hari, di Cirebon menggunakan garam sebanyak 30-35% selama 1 hari, di
Pangandaran dan Eretan sebesar 30-35% selama 2 hari, dan di Cilacap 30-35%,
bahkan untuk jambal roti kualitas dua sebanyak 40-45% selama 2 hari
(Burhanuddin, dkk, 1987). Sampai saat
ini para pengolah jambal roti belum mengikuti aturan tertentu, hanya
berdasarkan kebiasaan setempat.
III.
PENGOLAHAN JAMBAL ROTI IKAN PATIN
Uji coba
pembuatan jambal patin melalui tahap-tahap sebagai berikut :
Berdasarkan Tabel 2, ikan patin (Pangasius sp.) termasuk dalam
kategori C, yaitu ikan dengan kadar protein tinggi (15-20 %) dan kadar lemak
(>15 %). Dalam uji coba ini, ikan patin yang digunakan
berukuran lebih dari 3 kg. Hal ini
supaya jambal yang dihasilkan memiliki daging yang tebal. Kandungan lemak yang tinggi akan menyebabkan
ketengikan pada ikan jambal. Selain itu,
penjemuran relatif lebih lama karena daging tidak cepat kering. Selama proses penjemuran, sebaiknya lemak
yang menempel pada daging dibuang. Tabel 3
menunjukkan komposisi kimia Jambal Roti Ikan Patin dibandingkan dengan Jambal
Roti Ikan Manyung.
Tabel 3.
Hasil
analisa Jambal roti dari ikan Patin dan Manyung
Parameter
|
Patin
|
Manyung
|
Kadar air
|
45.07%
|
55.23%
|
Kadar abu
|
12.10%
|
13.23%
|
Kadar Lemak
|
20.63%
|
1.74%
|
Kadar Protein
|
17.79%
|
28.59%
|
TPC
|
5.6 x 10^4
|
6.2 x 10^5
|
Secara umum, kualitas
jambal roti dari ikan manyung masih lebih baik dari ikan patin. Selain kandungan lemak yang tinggi, kadar protein
jambal roti ikan patin jauh lebih rendah.
Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap daya awet jambal roti patin
karena kandungan lemaknya yang tinggi akan mempercepat proses oksidasi sehingga
mudah tengik. Uji coba ini hanya
memberikan alternatif pengolahan ikan patin sebagai salah satu ikan air tawar
yang kini sedang banyak dibudidayakan.
Kekurangan yang ada perlu disiasati dengan proses penanganan yang bersih
dan higienis sehingga dapat memperpanjang umur simpan.
KEPUSTAKAAN
Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina
Cipta, Bandung.
Stansby
ME. 1962. Proximate composition of fish. Dalam Fish in Nutrition. Heen E dan
Kreuzer R (eds). Fishing News (Books) Ltd.
Ludgate House, London.
England.
Sufianto
B. 2004.
Kemunduran mutu ikan patin (Pangasius hypophthalmus) segar selama
penyimpanan pada suhu ruang. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Bogor.
Suzuki T. 1981. Fish and Krill Protein. Applied Science Publ. Ltd. London.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar