A. PENDAHULUAN
Ikan
patin merupakan komoditas hasil budidaya perikanan yang pasarnya cukup
menjanjikan. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, permintaan ikan patin
meningkat dua kali lipat. Potensi pasar tersebut perlu dimanfaatkan dengan
lebih menggalakkan budidaya ikan patin di Indonesia yang potensi lahannya cukup
luas. Pasar ikan patin selama ini masih dikuasai Vietnam dengan ekspor dalam
bentuk fillet dan produk olahan berbasis surimi. Selain dipasarkan dalam
bentuk fillet, ikan patin sangat cocok untuk diolah menjadi berbagai
macam produk berbasis surimi yang trend pasarnya semakin meningkat. Agar
industri ikan patin dapat berkembang di Indonesia maka diperlukan dukungan dari
pemerintah, lembaga riset, dan swasta untuk mengembangkan sentra budidaya ikan
patin di suatu lokasi.
Ikan
patin atau yang dalam dunia perdagangan dikenal dengan catfish merupakan
komoditas baru dalam dunia perikanan. Ikan ini baru dipasarkan sebagai
komoditas hasil budidaya perikanan selama satu dasawarsa terakhir ini.
Sebelumnya masyarakat penggemar seafood jarang mengenalnya dibandingkan
dengan udang, ikan tuna, dan salmon. Namun sekarang ikan patin menjadi
komoditas yang sangat penting dan popular karena pasarnya berkembang dengan
pesat.
Indonesia
juga mempunyai potensi untuk menjadi produsen dan eksportir ikan patin, namun
budidaya ikan patin baru berkembang di Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan
Kalimantan Barat. Salah satu jenis ikan patin Indonesia yang sangat prospektif
untuk dibudidayakan adalah ikan patin jambal yang dagingnya berwarna putih.
Ikan patin jenis ini sudah dibudidayakan di Jambi dengan target produksi pada
tahun 2007 sebesar 29 ton (Purnomo, 2007). Mengingat peluang pasar ikan patin
yang masih luas, maka budidaya ikan patin di Indonesia perlu lebih digalakkan
lagi, dengan memperhatikan berbagai isu di pasar global. Ikan patin menjadi
sangat popular karena budidayanya mudah, pertumbuhannya cepat, dan mudah
beradaptasi dengan berbagai lingkungan. Di samping itu, teknologi budidaya ikan
patin sudah berkembang dan dapat dilakukan dengan berbagai sistem yaitu dengan
karamba di sungai-sungai, waduk, kolam atau situ.
Indonesia
juga memiliki peluang untuk memasarkan ikan patin dalam bentuk olahan.
Diversifikasi pengolahan ikan patin menjadi produk siap olah dan siap saji akan
meningkatkan nilai tambah yang cukup berarti karena pasarnya cukup terbuka,
sehingga permintaan produk ini meningkat secara berarti setiap tahunnya. Ikan
patin dapat dimanfaatkan secara menyeluruh mulai dari kepala, daging, sirip,
tulang, telur, isi perut, dan kulit. Sebagian besar ikan patin dipasarkan dalam
bentuk fillet beku dan produk olahan lainnya. Oleh karena sifatnya yang
mudah busuk, maka ikan patin dibekukan sehingga dapat didistribusikan ke
berbagai pasar.Selain itu, banyak ditemui bentuk olahan ikan patin berupa
bakso, nugget, kaki naga, siomay, kerupuk kulit ikan, dan lain-lain.