Selamat Datang

Selamat Datang di Situs Layanan Informasi Penyuluhan Perikanan

Selasa, 13 Maret 2018

PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA IKAN BLACK MOLLY




I. PENDAHULUAN

          Mungkin banyak yang tidak menyangka, sekalipun kecil dan seolah tidak berdaya, sesungguhnya Black Molly (Poecilia sphenops) keluarga pocilidae merupakan ikan hias yang cukup menarik. Dengan warna hitamnya yang mengkilap dan bentuk tubuh yang mungil yang memancarkan daya tarik tersendiri yang menjadikan ikan ini sangat cocok untuk sebuah hobi memelihara ikan di akuarium. Bahkan sudah banyak orang yang membudidayakan ikan black molly baik itu karena faktor hobi maupun ekonomi.
Pemeliharannya di akuarium memang tidak terlalu menyulitkan, akan tetapi sering kali para pecinta Black Molly sering kali merasa kesulitan dalam hal penyerangan penyakit terhadap Black Molly. Sehingga baik dalam pemeliharaan maupun pembenihan ikan ini selalu dihadapkan pada kematian.



II. DESKRIPSI IKAN BLACK MOLLY

2.1.   Klasifikasi
Klasifikasi ikan black molly secara lengkap adalah sebagai berikut :
§  Phyllum      : Chordata
§  Class          : Ostheichthyes
§  Ordo          : Cyprinodontoidei
§  Family        : Poecilidae
§  Genus         : Poecilia
§  Species       : Poecilia sphenops





2.2.   Morfologi
Bentuk tubuh black molly menyerupai ikan guppy karena masih satu keluarga yaitu Poecilidae. Panjang tubuhnya sekitar 5 – 7 cm. Tubuh black molly seluruhnya berwarna hitam mengkilap dari kepala hingga sirip ekor. Sirip ekor berbentuk sabit dan sirip punggung menjuntai ke belakang hingga mencapai pangkal ekor.
Black Molly merupakan ikan hias yang berasal dari luar Indonesia. Ikan ini berasal dari aliran Sungai Amazon, Brasil dan sungai-sungai Amerika Selatan. Ikan ini hidup disela-sela akar tanaman air. dan menetaskan telurnya di sela-sela akar tersebut pula.

III. PROSES PEMELIHARAAN  
 
3.1.   Pemijahan
Ikan black molly dapat dipijahkan di dalam akuarium. Akuarium yang digunakan berukuran 70x43x30 cm dengan jumlah induk 10 induk betina dan 5 ekor induk jantan. Dengan ukuran sekitar 4-6 cm dan umur 3 bulan. Sediakan pula tanaman air sebagai media untuk bersembunyinya anak-anak ikan black molly.
Satu minggu kemudian setelah kedua induk ditebar, anak-anak ikan black molly akan bermunculan dari sela-sela akar tanaman air. Anak-anak ikan black molly ini diberikan pakan berupa kutu air kemudian meningkat sejalan dengan pertumbuhan benih, dengan cacing sutera.

3.2.   Pemeliharaan di Akuarium
·      Persiapan Akuarium
Akuarium yang cocok untuk pemeliharaan ikan Black molly yaitu ukuran 50x30x30 cm yang telah dilengkapi filter.
Akuarium dibersihkan kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama beberapa jam hingga benar-benar kering. Kemudian kita isi air sekitar 40 liter.
·      Persiapan Peralatan
Alat-alat yang perlu disiapkan terlebih dahulu yaitu :
1.     Filter dan aerator
2.     Batu aerasi
3.     Batu Zeolit
4.     Hiasan-hiasan lainnya.
Peralatan tersebut dicuci terlebih dahulu kemudian keringkan. Setelah benar-benar bersih dan kering lalu masukan ke dalam akuarium yang telah diisi air.

3.3.   Pemeliharaan
Dalam memelihara ikan black molly di akuarium diberikan cacing sutera. Selain tidak cepat kotor, juga dapat membuat warna hitamnya mengkilat dan membantu pertumbuhannya. Pemberian pakan diberikan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.
Penyiponan dilakukan setiap 2-3 hari sekali, hal ini untuk menjaga kebersihan air dan akuariumnya. Untuk pembersihan filter dilakukan setiap 1-2 minggu sekali.
Dalam penggantian air diusahakan kondisi air seperti suhu dan pH antara air yang lama dengan yang baru tidak terlalu jauh berbeda. Apabila kisaran perbedaan terlalu besar dikhawatirkan ikan akan mengalami stres dan kemudian mudah terserang penyakit. Suhu yang cocok untuk ikan black molly yaitu berkisar antara 24-26 oC.

 
IV. PENANGANAN PENYAKIT IKAN

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang sering menyerang ikan Black molly :
1.   White spot
Penyakit ini sering disebut juga penyakit ich. Penyakit ini disebabkan oleh Ichtyopthirius multifiliis. Parasit ini menyerang ikan pada bagian sirip punggung dan sisiknya. Ikan yang terserang oleh parasit ini terlihat seperti bintik-bintik putih pada bagian-bagian sirip atau sisik.
Parasit ini sering menyerang pada saat ikan mengalami stres dan pada saat daya tahan tubuhnya menurun. Terutama pada saat suhu air rendah, parasit ini menyerang secara sporadis.

NO

PENYAKIT
GEJALA-GEJALA
PENGANGGULANGAN
KIMIAWI
TREATMEN ALAMI
1.
Ichtyopthirius multifiliis
§  Banyak mengeluarkan lendir
§  Terlihat bintik putih pada sirip/ kulit/ insang
§  Sering terdapat pada permukaan air

§  Perendaman dalam NaCl 25 % 10-15 menit
§  formalin 25mg/L ditambah malachite green 0,2 mg selama 24 jam
§  Mahkota dewa dengan dosis 50 iris/ direbus  dengan 3 gelas air (600 cc) sampi tersisa 1 gelas.
§  Masukan ramuan kedalam akuarium lakukan setiap air diganti

2.   Gyrodactylus sp
Gyrodactylus merupakan protozoa yang menyerang ikan black molly pada bagian kulitnya. Ikan ini akan menggerogoti kulit sehingga teluka dan mengeluarkan darah.
Ikan yang terserang terlihat mengalami pendarahan pada tubuhnya. Luka ini apabila dibiarkan akan terserang penyakit sekunder seperti jamur.    

NO

PENYAKIT
GEJALA-GEJALA
PENGANGGULANGAN
KIMIAWI
TREATMEN ALAMI
2.
Gyrodactylus sp


§  Nafsu makan ikan berkurang
§  Banyak lendir pada bagian kulit luar
§  Kulit/ badan mengeluarkan darah

Perendaman dalam
§  Formalin 2,5 ml  dalam 10 menit.
§  NH4Cl 25 gram = 1 lt ±15 menit
Diberikan ekstrak daun sirih.
20 lembar daun sirih direbus dalam 3 gelas air hingga dapat 1 gelas air. dinginkan lalu masukan ke dalam akuarium. Berikan ramuan kembali saat air diganti.



3.   Saprolegnia
Saprolegnia merupakan jamur yang tumbuh di tubuh ikan. jamur-jamur ini tumbuh, sebagian besar karena adanya luka yang terdapat pada ikan dan luka terrsebut tidak ditanggulangi sehingga tumbuhlah jamur-jamur saprolegnia ini.


NO

PENYAKIT
GEJALA-GEJALA
PENGANGGULANGAN
KIMIAWI
TREATMEN ALAMI
3.
Saprolegnia
§  Ikan yang terserang akan menggesek-gesekan tubuhnya pada benda-benda disekitar.
§  Terlihat tumpukan benang-benang halus jamur yang terdapat  pada badan ikan yang sedang terluka.

Perendaman dalam larutan Malachite green 1: 200.000 ml selama 1½ jam.
Diberikan ekstrak daun sirih.
20 lembar daun sirih direbus dalam 3 gelas air hingga dapat 1 gelas air. dinginkan lalu masukan ke dalam akuarium. Berikan ramuan kembali saat air diganti.





4.   Lerneae sp
Lerneae merupakan sejenis cacing yang menyerang pada bagian kulit dan daging ikan. lerneae akan menggerogoti tubuh ikan hingga mengalami pendarahan dan menyebabkan luka pada tubuh ikan. Pada tubuh ikan akan terlihat seperti benang yang menancap pada kulit ikan seperti panah yang menancap.

NO

PENYAKIT
GEJALA-GEJALA
PENGANGGULANGAN
KIMIAWI
TREATMEN ALAMI
4
Lerneae sp
·      Pada tubuh terlihat seperti cacing
·      Ikan akan terlihat kurus
·      Ikan akan terlihat                                    pendarahan pada daerah yang terkena Lernea sp
Perendaman dalan larutan
·      NaCl 20 % selama 15 menit
·      KmNo4 20 ppm selama 120 menit

mahkota dewa dengan dosis 50 iris/ direbus  dengan 3 gelas air (600 cc) sampi tersisa 1 gelas.
Masukan ramuan kedalam akuarium lakukan setiap air diganti.


5.   Argulus 
Argulus ini merupakan kutu ikan yang merugikan bagi ikan. kutu ikan ini akan menghisap darah ikan dan menggunakan ikan sebagai induk dari telur-telurnya. Akan tetapi penyakit ini jarang menyerang ikan yang di pelihara di akuarium akan tetapi pemeliharaan di bak atau kolam.

No

Penyakit
Gejala-gejala
Penganggulangan
Kimiawi
Treatmen Alami
5
Argulus sp
·    Pada kulit dan insang tampak adanya kutu yang menempel kuat
·    Terjadi pendarahan pada bekas gigitan
·    Pada perut terdapat bercak-bercak merah
perendamandalam garam dapur sebanyak 10-15 kg/m3 atau 10-15 g/L
Cangkang mahkota dewa  sebanyak 50 iris yang direbus bersama 3 gelas air. sisakan hingga 1 gelas air.
Masukan masukan ramuan ke dalam akuarium/bak.



DAFTAR  PUSTAKA


Braemer, Helga and Ines Scheurmann.  1983. Tropical Fish. Borron’s : New York.

Daelami D., 2002. Agar Ikan Sehat. Peneebar Swadaya, Jakarta.

Harmanto N.  2004. Menggempur Penyakit Hewan Kesayangan dengan Mahkota Dewa. Penebar Swadaya, Jakarta.


Kasmawijaya A. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Black Molly Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar