Selamat Datang

Selamat Datang di Situs Layanan Informasi Penyuluhan Perikanan

Selasa, 31 Oktober 2017

Teknik Budidaya Ikan Hias Neon tetra (Paracheirodon innesi)



Ikan neon tetra merupakan ikan asli Amerika Latin dimana penyebarannya meliputi seluruh system irigasi sungai Amazon, Brazil. Ikan ini merupakan salah satu komoditas ekspor yang banyak diminta oleh eksportir. Selain itu budidaya ikan ini tergolong cepat, mulai dari tahap penetasan sampai dengan siap jual. Biasanya petani menggunakan akuarium untuk membudidayakan ikan ini mulai dari skala kecil hingga skala menengah. Ikan ini termasuk jenis omnivora dimana pakannya dapat berupa pakan alami seperti Daphnia, cacing tubifeks atau pakan buatan. Fekunditas ikan neon berkisar antara 100-200 butir setiap kali memijah dengan waktu pemulihan antar memijah berkisar 12-15 hari.

Ciri-ciri umum ikan neon tetra sebagai berikut :
  • Badan memanjang dan pipih dengan pola warna ynag khas yakni terdapat garis biru di sepanjang tubuhnya mulai dari mata hingga ke pangkal ekor.
  • Panjang total ukuran maksimal 1,25 inch.
  • Memiliki sirip punggung tambahan dibelakang sirip punggung utama dimana ukurannya lebih kecil.
Ikan neon tetra termasuk ikan yang suka berkelompok, oleh karena itu dalam satu akuarium biasanya jumlah ikan neon lebih dari 20 ekor. Ikan neon tetra bersifat pendamai, sehingga dapat dicampur dengan ikan-ikan lain terutama dengan jenis-jenis tetra lainnya.

1. JENIS IKAN TETRA
Jenis-jenis ikan TETRA terkenal cukup indah. Bermacam-macam jenis tetra yang dikenal di Indonesia seperti Green Tetra, Blue Tetra, Silver Tetra, Neon Tetra & banyak lagi yang lain.
Pada tulisan ini diketengahkan jenis neon tetra yang berasal dari sungai Amazon Amerika, dan telah berkembang biak di Indonesia. Neon Tetra (Hyphessobryconnesi), ikan hias ini termasuk ke dalam kelompok ikan hias yang paling menarik. Tubuhnya berjalur merah danbiru hijau sepanjang tubuhnya dari insang sampai ekornya. Ikan hias ini mudah dipelihara, kuat dan tidak gampang sakit/mati.

2. CARA MEMBIAKAN
Cara membiakkan ikan jenis ini masih cukup sulit dan memerlukan ketekunan serta pengalaman yang lama. Adapun untuk membiakan ikan ini di perlukan
syarat-syarat tertentu antaralain:
1) Air harus steril dan bersifat asam (pH lebih kecil dari 6,4)
2) Senang pada tempat yang gelap.
3) Suhu sekitar 200C

1.     Pemeliharaan Induk
Usaha pembenihan ini dimulai dari pemeliharaan induk untuk mencapai kematangan gonad, kemudian dilanjutkan dengan proses pemijahan, penetasan, pemeliharaan larva hingga pendederan.
Induk ikan neon tetra dapat dibedakan antara jantan dengan betina berdasarkan tanda-tanda pada tubuhnya. Induk jantan ditandai dengan garis biru yang lurus dan perut yang ramping sedangkan betina ditandai dengan garis neon yang bengkok serta perut yang gendut.
Pemeliharaan induk dilakukan di akuarium ukuran  cm dengan air setinggi 25 cm. Induk ditebar di dalam akuarium sebanyak 200 ekor per akuarium dengan pemeliharaan ikan neon jantan dan betina dipisahkan. Pemberian pakan berupa pakan alami berupa Daphnia (kutu air) dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari. Untuk menjaga kualitas air, setiap hari dilakukan penyiphonan.
Cara membedakan jantan dan betina adalah sebagai berikut:
Jantan Betina
Betina
Bentuk agak panjang
Bulat pendek dan perut membesar
Garis neon lurus
Garis agak bengkok

2.   Pemijahan
  1. Persiapan Pemijahan
Wadah yang dipergunakan untuk pemijahan berupa akuarium kecil berukuran 20 x 20 x 20 cm. Akuarium yang telah tersedia, dicuci terlebih dahulu dengan larutan PK untuk menghilangkan hama penyakit. Akuarium sebaiknya ditempatkan pada tempat yang gelap karena neon tetra tidak menyukai situasi terang. Air yang digunakan untuk pemijahan memiliki parameter kualitas air : pH ± 6, O2 terlarut sekitar 6 ppm dan suhu 22 – 24 0C. Di dalam akuarium pemijahan diletakkan tanaman air seperti eceng gondok atau hydrilla sebagai tempat menempel telur.
  1. Proses Pemijahan
Setelah wadah pemijahan siap, sepasang induk yang telah siap memijah dimasukkan ke dalam akuarium. Apabila kedua induk telah menyatu, semua bagian akuarium ditutup dengan plastik atau kertas hitam agar tidak ada sinar yang masuk. Selama pemijahan berlangsung induk tetap boleh diberi pakan berupa jentik nyamuk. Induk akan mulai memijah pada malam hari dan berlangsung selama 3 - 4 jam. Setelah pemijahan selesai, induk segera diangkat dan ditempatkan di akuarium lainnya.
  1. Merawat Telur dan Larva
Setelah telur menempel di tanaman air, telur diupayakan tidak terkena sinar sedikitpun karena telur neon tetra sensitif terhadap sinar. Telur yang terkena sinar akan mati dan tidak menetas. Telur akan menetas setelah 24 jam dikeluarkan oleh ikan. Untuk menghindari serangan jamur atau penyakit lainnya, media pemeliharaan larva diberi antibiotik berupa Malachite Green Oxalate (MGO) sebanyak 0,01 mg/lt air atau Methylene Blue (MB) sebanyak 1 tetes untuk 5 liter air. Larva ikan yang baru menetas dibiarkan hingga telur menetas secara keseluruhan. Larva tidak perlu diberi pakan karena masih memiliki cadangan makanan dari kuning telurnya. Setelah berumur 3 hari larva diberi pakan alami berupa rotifera atau nauphli artemia.
  1. Merawat Anak Ikan
Setelah berumur 7-10 hari, larva dapat dipindahkan ke akuarium yang lebih besar. Ukuran akuarium untuk perawatan larva adalah 100 x 50 x 40 cm. Apabila jumlah ikan terlalu banyak dapat juga digunakan bak tembok yang terlindung dari air hujan dan sinar matahari. Pakan yang diberikan berupa kutu air atau cacing rambut (tubifex) dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali dalam sehari. Penggantian air pemeliharaan dilakukan setiap 5 – 7 hari sekali dengan cara disipon. Ikan dipelihara selama 25 hari sampai mencapai ukuran 1 cm.


3. SUMBER
Dinas Perikanan, Pemerintah DKI Jakarta, Jakarta, 1996



1 komentar: