Lobster air tawar tidak hanya ikan
konsumsi, tetapi bisa juga dijadikan ikan hiasan di dalam akuarium sebagai
udang hias, lobster memiliki ciri khas yang tidak ditemukan pada ikan
hias. Selain bentuk tubuh yang unik,
lobster air tawar yang memiliki warna khas dan beragam.
Lobster air tawar merupakan salah satu genus dari famili parastacidae yang
mulai dikembangkan untuk budidaya petani ikan di Indonesia sejak tahun
2000. Di beberapa negara, seperti
Australia, Amerika Serikat, Inggris, Cina, Kostarika, Ekuador, Fiji, Guatemala,
Israel, Meksoko, Afrika Selatan, Dan Taiwan, budidaya lobster telah dilakukan
sejak tahun 1980. Di Indonesia, berbagai
kajian ilmiah menunjukkan permintaan pasar terhadap lobster air tawar berkuran
5 – 10 cm relatif tinggi.
Secara fisik lobster air tawar memiliki warna dasar yang beragam atau
fariatif. Dari segi teknis, lobster air
tawar dapat dipelihara di air tawar yang tidak selalu jernih dengan berbagai
variasi wadah. Jenis pakannya pun
relatif banyak dan mudah diperoleh. Hal yang
menarik adalah lobster dikenal memiliki sifat pengembara yang tinggi, warna
pada tubuh lobster berkilau, terutama jika terkena cahaya.
Klasifikasi
Lobster
Lobster air tawar termasuk dalam kelas crustacea dengan ordo decapoda.
Pada dasarnya terdapat famili atau kelaga besar lobster air tawar. Berikut ini dipaparkan klasifikasi salah satu
jenis lobster air tawar dari genus cherax.
Filum : Arthrapoda
Kelas : Crustacea
Sub kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Famili : Parastacidae
Genus : Cherax
Spesies : Cherax
quadricarinatus
Cherax destruktor
Cherax lorentz
Cherax cairnsensis, dll.
Habitat Dan
Penyebarannya
Lobster air tawar yang berasal dari famili astacidae, combaridae, dan
parastacidae menyebar di semua benua, kecuali Afrika dan Antartika. Lobster air tawar astacidae dan cambaridae
tersebar dibelahan dunia utara, sedangkan parastacidae menyebar di dunia bagian
selatan, seperti Australia, Indonesia bagian timur, Selandia Baru, dan Papua
Nugini. Habitat alam lobster air tawar
adalah dana, rawa, atau sungai yang berlokasi di daerah pegunungan.
Morfologi Pada
Lobster
Tubuh lobster terbagi menjadi dua
bagian, yaitu bagian depan dan bagian belakang. Bagian depan disebut kepala dan
bagian belakang disebut badan. Dilihat
dari organ tubuh lobster air tawar memiliki beberapa alat pelengkap :
· Sepasang antena yang berperan sebagai
perasa dan peraba terhadap pakan dan kondisi lingkungan.
· Sepasang antanela untuk mencium pakan,
1 mulut, dan sepasang capit yang lebar dengan ukuran lebih panjang dibandingkan
dengan ruas dasar capitnya.
· Enam ruas badan agak memipih dengan
lebar badan rata-rata hampir sama dengan lebar kepala.
· Ekor.
Satu ekor tengah memipih, sedikit lebar dan dilengkapi duri-duri halus,
serta dua pasang ekor samping.
· Enam pasang kaki renang
· Empat pasang kaki jalan.
Jenis dan Pola Makan
Lobster air tawar biasanya aktif
mencari makan pada malam hari. Lobster
air tawar termasuk pemakan segala.
Bahan-bahan makanan dari hewani dan nabati sangat disukainya. Lobster menyukai cacing-cacingan dan pakan
buatan.
Lobster termasuk jenis hewan yang
tidak rakus. Kebutuhan pakan lobster
sebenarnya sangat sedikit, yaitu hanya berkisar 2-3 gram per ekor lobster
dewasa per hari. Kebutuhan pakan
tersebut digunakan untuk pertumbuhan, pergantian sel-sel yang sudah rusak, dan
perkembangbiakan.
Pemilihan
Calon Induk
Pemilihan induk sebaiknya dilakukan
sejak lobster berumur 2-3 bulan. Pada
umur ini lobster mempunyai panjang tubuh 5-6 cm dengan ukuran tersebut berarti
proses pertumbuhan lobster berjalan dengan baik. Selain proses pertumbuhan, yang hars
diperhatikan dalam memilih induk yang berkualitas adalah lobster harus memilki
nafsu makan yang tinggi, gerakannya lincah, dan warna tubuhnya cerah.
Pemilihan
Calon Induk
Calon induk yang sudah dipilih
dipisahkan denagn lobster lain dengan memindahkannya ke wadah lain. Pemindahan ini bertjuan untk emmpermudah
pengontrolan.
Dalam pemeliharaan calon induk ada
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
·
Wadah
pemeliharaan dan kepadatan tebar
·
Pengontrolan
dan penyesuaian calon induk
·
Pemberian
pakan
·
Pencegahan
penyakit.
Kebiasaan
Reproduksi
Perilaku lobster air tawar yang cukup
menarik untuk diamati adalah aktifitasnya saat perkawinan hingga muncul
juvenil. Tahap awal yang dilaksanakan
oleh setiap induk sebagai berikt :
·
Mencari pasangan
·
Melakukan
percumbuan antar pasanagan
·
Melakukan
perkawinan
·
Induk betina
mengerami talur
·
Induk betina
mengasuh benih hingga waktu tertentu.
Pemindahan
Induk Yang Telah Bertelur
Induk betina yang telah mengeluarkan
telur harus dipindahkan ke wadah lain agar telurnya menetas. Pemindahan ini bertujuan untuk mencegah
dimakannya telu-telur oleh induk jantan atau induk betina yang lain, karena pada
dasarnya lobster air tawar adalah binatang yang memiliki sifat kanibal.
Penetasan
Telur
Telur-telur yang dikeluarkan induk
lobster akan menetas setelah sekitar 1 bulan.
Benih-benih akan lepas dari induknya setelah 4-5 hari sejak menetas.
Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah benih
berumur 1-1,5 bulan. Pemanenan dilakukan
dengan cara menyipon air dan kemudian benih ditangkap dengan menggunakan scop
net.
DAFTAR PUSTAKA
Asriani dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Lobster Sehat
Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi
Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Karjono dan adijaya, Dian. “ lobster akuarium 10 bulan kembali modal
“. Trubus, april 2003.
Sukmajaya yade. “ lobster
air tawar komoditas perikanan prospektif “.
Penerbit PT Agro media pustaka, 2003.
Wiyanto, R. “ lobster air tawar, pembenihan dan pembesaran “. Jakarta : penebar swadaya, 2003.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar