Ikan oscar adalah
salah satu jenis ikan hias yang banyak digemari oleh kalangan hobiis, karena
ikan ini memiliki komposisi warna yang menarik sehingga dalam pemeliharaannya,
ikan ini memerlukan makanan dan perawatan khusus. Bercak warna indah yang
menempel pada tubuhnya tidak akan muncul apabila ikan ini mengalami stres.
Terjadinya stres dapat merupakan satu langkah awal terserangnya ikan ini oleh
organisme penyabab penyakit, sehingga selain pengetahuan tentang cara perawatan
yang baik, pengetahuan tentang penyakit yang sering menyerang ikan oscar dan
cara-cara menanggulanginya, perlu dimiliki oleh para hobiis ataupun para
pembudidaya ikan hias ini.
Sistematika
Ordo :
Percomorpjoidei
Famili : Cichlidae
Genus :
Astronotus
Spesies :Astronotus acellatus, Cuvier
Oscar termasuk pada golongan Cichlidae
yang mempunyai ciri:
Susunan duri-duri keras pada farink
Mempunyai satu lubang hidung pada
setiap sisi moncongnya
Badannya selalu memanjang dan pipih ke
samping
Kepalanya relatif besar dengan moncong
lebar dan tumpul
Linea lateralis terpotong menjadi 2
bagian.
Morfologi
Ikan Oscar memiliki bentuk tubuh yang
mirip dengan ikan nila, ia memiliki kepala yang besar dengan mulutnya lebar,
bergerigi, agak meruncing, dan terletak di tengah (terminal). Sirip punggung
(dorsal fin) berbentuk lebar yang ujungnya bersebrangan dengan sirip dada
(pectoral fin), serta ujung sirip punggung dan sirip anus meruncing agak
tumpul. Sirip ekornya berbentuk bulat (rounded).
Tubuhnya dilapisi warna dasar
bervariasi, akan tetapi lebih sering ditemukan Oscar yang memiliki warna dasar
hijau zaitun gelap atau coklat tua dengan coretan dan bintik-bintik tidak
beraturan di bagian sisi yang berasal dari sisik yang berwarna kuning keemasan
atau kemerah-merahan. Ikan jantan mempunyai beberapa tanda merah menyala pada tutup insang dan
dekat daerah perut di samping. Kecerahan warna
ikan ini sering berganti-ganti tergantung pada kondisi ikan. Ikan ini memiliki
pergerakan yang gesit karena ditunjang dengan bentuk badan yang langsing, pipih
ke samping (compressed).
Tingkah Laku
Ikan oscar termasuk ikan yang cerdas, karena ikan ini
mudah mengenali pemiliknya. Selain itu, dapat kita ketrahui bahwa ikan ini juga
sensitif terhadap gerakan, intesnsitas cahaya, dan irama akan tetapi ikan ini
juga mempunyai
kebiasaan merusak atau mengganggu ornamen-ornamen yang ada di dalam akuarium.
Ikan oscar dewasa termasuk ikan buas,
karena ia mempunyai kebiasaan memakan ikan-ikan yang berukuran kecil terlebih
jika ikan itu bukan dari famili yang sama dengannya. Ikan oscar dapat hidup
rukun apabila dipelihara dengan ikan dari Famili Chiclidae lainnya yang
memiliki ukuran tubuh sama dengannya.
Makanan
Makanan yang biasa diberikan pada ikan
oscar sangat variatif seperti ikan-ikan kecil, jentik nyamuk, ataupun
potongan-potongan ikan lainnya. Akan tetapi, untuk menghasilkan ikan oscar yang
memiliki kualitas warna yang baik, maka sebaiknya makanan yang diberikan pada
ikan ini adalah makanan yang mengandung zat chitine. Jenis makanan yang
mengandung zat chitine kebanyakan adalah makanan alami berupa hewan-hewan yang
memiliki cangkang seperti kutu air, udang
kali, rayap, dan lain-lain.
Reproduksi
Ikan oscar dapat dipijahkan setelah mencapai
ukuran panjang 15 cm dengan lebar 10 cm. Telur hasil pemijahan akan ditempatkan
oleh induk oscar pada substrat yang memiliki permukaan licin seperti kaca,
porselin, ataupun pecahan genting, dan selanjutnya akan dijaga oleh induk
sampai telur tersebut menetas.
Ikan oscar dapat bertelur setiap 10
hari sekali dengan jumlah telur sekitar 1000-3000 butir per induk. Sepasang
induk oscar dapat dipijahkan sampai 5 musim pemijahan atau sampai berumur 7
tahun. Semakin tua umur ikan oscar, maka kuantitas telur yang dihasilkannyapun
akan semakin menurun.
Persiapan Sarana Pemijahan
Bak Pemijahan
Sarana pemijahan
yang sering dipakai untuk memijahkan ikan oscar adalah berupa bak semen dengan
ukuran 2 x 2 x 0,5 m. Sebelum digunakan, bak pemijahan dipersiapkan terlebih
dahulu dengan melakukan kegiatan pembersihan bak dari kotoran dan
sampah-sanpah. Apabila bak yang akan dipakai adalah bak yang baru dibuat, maka
sebaiknya bak tersebut direndam dengan air sumur selama 4 minggu dengan
perlakuan setiap 2 minggu sekali bak dikuras. Setelah itu lakukan penjemuran
terhadap bak pemijahan, hal ini dilakukan selain untuk memberikan rangsangan
terhadap oscar, juga untuk membunuh bibit penyakit yang diperkirakan bersarang
dalam bak.
Setelah bak
pemijahan disiapkan, selanjutnya air dimasukan ke dalam bak dengan ketinggian
25-30 cm. Sumber air yang dapat digunakan adalah air sumur ataupun air PAM,
akan tetapi air tersebut perlu diendapkan selama 12-24 jam.
Substrat (Penempel Telur)
Telur ikan oscar
bersifat adhesiv, artinya telur memerlukan tempat untuk menempel (substrat).
Jenis substrat yang biasa digunakan dalam pemijahan ikan oscar adalah berupa
batu yang memiliki permukaan datar ataupun bahan lain yang memiliki permukaan
licin, seperti pecahan genting, porselin, kaca ataupun pipa paralon.
Sebelum dimasukan
ke dalam bak pemijahan, substrat yang akan dipakai sebaiknya dicuci dahulu
untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel agar tidak mengganggu telur.
Jumlah substrat yang dimasukan disesuaikan dengan jumlah induk oscar yang akan
dipijahkan. Untuk setiap pasangan induk oscar yang akan dipijahkan, cukup diberikan
substrat 1 saja, dan substrat tersebut kita simpan di bagian sudut bak. Ukuran
substrat yang ideal biasanya adalah 15 x 20 cm atau 20 x 20 cm.
Pemasukan Induk
Ikan oscar dapat
dipijahkan dengan perbandingan induk jantan dan betina 1 : 1. Jumlah induk
oscar yang akan dipijahkan, sebaiknya disesuaikan dengan ukuran bak pemijahan 2 x 2 m dapat
dimasukan induk sebanyak 4 pasang.
Proses Pemijahan
Proses pemijahan pada ikan oscar
dimulai dengan gerakan-gerakan lincah dari induk jantan untuk memikat induk
betina, kemudian kedua induk akan mencari tempat yang dianggap cocok dan
membersihkannya. Setelah itu, induk betina akan mulai mengeluarkan telurnya di
permukaan substrat, dan induk jantan akan langsung mengeluarkan spermanya untuk
membuahi telur-telur tersebut.
Telur-telur hasil
pemijahan tadi, akan dijaga oleh kedua induk, akan tetapi sering pula terjadi
induk oscar memakan telur-telurnya kembali karena ia kekurangan makanan. Oleh
karena itu untuk mencegah hal itu terjadi, maka sebaiknya telur-telur tadi kita
pindahkan ke tempat lain untuk ditetaskan.
Penetasan Telur
Telur-telur hasil pemijahan sebaiknya
di tetaskan di dalam wadah terpisah dengan bak pemijahan. Wadah yang biasa
digunakan adalah akuarium yang diisi air setinggi 6-8 cm. Akuarium tersebut
kita tempatkan pada tempat yang terlindung dari hujan dan panas yang
berlebihan. Akuarium penetasan sebaiknya di aerasi untuk memenuhi kebutuhan
oksigen terlarut bagi telur.
Gelembung udara yang dihasilkan oleh aerator jangan terlalu besar, hal ini
bertujuan agar telur tidak terganggu.
Dalam waktu 3 hari, telur-telur yang
kita tetaskan biasanya sudah mulai menetas. Larva ikan oscar tidak langsung
kita beri makan, karena ia masih memiliki kantung kuning telur sebagai sumber
makanannya. Pada umur 4 hari benih sudah mulai diberi makanan alami berupa kutu
air. Benih yang dapat dihasilkan dari sepasang induk adalah 1000-3000 ekor.
Perawatan
Larva yang telah menetas selanjutnya
kita pelihara di dalam akuarium penetasan sampai berumur 1 bulan. Selama
pemeliharaan, ketinggian air dalam akuarium ditingkatkan secara bertahap setiap
7 hari sekali yaitu dari 6 cm menjadi 10 cm, 15 cm dan 20 cm.
Setelah berumur 1 bulan, benih-benih
tersebut kita pelihara dalam bak berukuran 4 m2 dengan kepadatan 250
ekor per m2. Selama pemeliharaan, benih di beri makanan berupa kutu
air ataupun cacing sutera. Makanan diberikan sebanyak 2-3 kali sehari secara
adlibitum.
DAFTAR PUSTAKA
Afriantio, Eddy dan Evi Liviawati.
Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Kanisius. Yogyakarta : 1993
Daelami, Deden. Agar Ikan Sehat.
Penebar Swadaya.
Jakarta :2001
Hakim A.R. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri
Kesehatan Ikan “Oscar Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan
Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
http://www.google.com/imgres?imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzG4mu7Y1DnzHacC3_bry05wxwWMvC8wGCi8VDvLscmpN0qhdZzwmJcv99ItU_f_3ZDswfgUKmQxRwtRPpSW6UWD53CDTKbzm0urijXuhCwcz7xSCJcnXYRc93ENNQoi_KCSRkkPR1YcTc/s400/Ocellatus.jpg&imgrefurl=http://uplixs-fish.blogspot.com/2007/11/oscar.html&h=257&w=388&sz=38&tbnid=QE2gTkHEfv_eOM:&tbnh=90&tbnw=136&zoom=1&usg=__jOMO3teBbgMwkC7t4WPH3NSfqy8=&docid=uLqxf6Moe9_QMM&hl=id&sa=X&ei=d36IUZuDKsX_rQfvlIGoAQ&sqi=2&ved=0CDMQ9QEwAg&dur=2980
Tidak ada komentar:
Posting Komentar