Perikanan
Budidaya di Indonesia saat ini masih dihadapikan oleh masalah – masalah klasik
yang kunjung tidak selesai biarpun selalu ada inovasi yang terus dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut.
Salah satunya adanya penyediaan sumber pakan alternatif yang eflslen dan
tentu saja memiliki kandungan nutrisi yang memang sama dengan salah satu bahan
baku pakan yaitu tepung ikan dan nutrisi lainnya yang dibutuhkanoleh benih
ikan.
Tepung
ikan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya mencapai 60% dan
diharapkan dengan adanya pakan alternative masalah penyediaan pakan ini daapt
dikurangi.
Apakah pakan alternatif tersebut.......? Maggot.
Darimana maggot ini berasal, biarpun mahluk yang bernama maggot ini bias
dibilang menjijikan tetapi memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Ini daapt
dibuktikan dengan uji lab yang telah dilakuakn oleh BBPBAT Sukabumi. Maggot
dikenalkan dan dikembangkan oleh BBPBAT Sukabumi semenjak tahun 2006 dan sudah
dipakai sebagai pakn alternative dalm system budidaya.
Mari
kita lihat asam amino yang dikandung oleh maggot melalui Analisa
Proksimat yang memang dibutuhkan
oleh ikan.
Methionine 0.83 gram/100 gram protein
l-ys'ne 2.21 gram/100 gram protein
Isoleudne 1.51 gram/100 gram protein
Hlstidlne 0.96 gram/100 gram protein
Leucme 2.61 gram/100 gram protein
Phenylalanie 1.49 gram/100 gram protein
valine 1.77 gram/100 gram protein
l--AI'8'mne 1.77 gram/100 gram protein
Threonine 1.41 gram/100 gram protein
Tryptophan 0.59 gram/100 gram protein
Dan
pakan alternatif Maggot ini sudah dikenalkan kepada para pembudidaya yang ada
melalui sosialisasi, pelatihan dan website. Dan untuk lebih jelasnya kami
jabarkan dibawah ini agar para pembaca dapat mengambil manfaat dan tentu saja
menerapkannya dalam unit usaha budidayanya.
Bahan :
·
Bungkil kelapa sawit
diayak 50 Kg
·
Air 75 Kg
·
Jeroan 25 Kg
·
Black soldier, Hermetic
Hlucens
·
Wadah peneluran
Metode
:
- Semua bahan yang ada dicampurkan, kemudian ditaruh dalam wadah drum ditutup rapat sehingga terjadi reaksi fermentasi.
- Fermentasi dilakukan selama 21 hart
- Setelah itu taruh hasil fermentasi dalam wadah peneluran yang akan mengundang kedatangan Black
- soldier untuk bertelur dipinggiran drum. Telur yang dihasilkan berwarna putih susu kekuningan
- Telur tersebut diplndahkan kedalam wadah penetasan dalam bentuk apa saja karena tidak memerlukan kandang tertentu. Setelah 12 hari telur akan menetas dan menjadi apa yang kita sebut Maggot
- Setelah pemeliharaan 12 hari Maggot tersebut dapat langsung kita berikan
Selain menggunakan bungkil kelapa sawit juga dapat menggunakan ampas tahu
tetapi jenis lalat yang digunakan berbeda yaitu Calliphora sp, lalat hijau,
untuk menghasilkan maggot dari jenis lalat ini memerlukan kandang induk/
shelter dengan kantong untuk pemanenan yang didalamnya diberikan limbah insang
sebagai atraktan dan selama pemeliharaan diberikan ampas tahu. Setelah D5
Maggot tersebut dapat digunakan sebagai pakan terkadang diberikan enrichment
buah galinggem, selain sebagai vitamin juga merubah maggot menjadi lebih
berwarna kemerahan sehingga menarik perhatian beberapa jenis ikan untuk
melahapnya.
Maggot yang menjijikkan ini diharapkan menjadi salah satu
jalan keluar agar pembudidaya dapat menggunakan limbah yang ada seperti ampas
tahu yang dulu dibuang dpat digunakan sebagai pakan induk Calliphora sp, lalat
hijau untuk menghasilkan maggot. Limbah yang tadinya hanya untuk dibuang
ternyata jika diteliti kembali dapat digunakan mrnjadi sesuatu yang berguna,
ini juga seharusnya menjadi motivasi para generasi muda yang bergerak di bidang
perikanan untuk terus berkarya dan menemukan inovasi terbaru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar