Selamat Datang

Selamat Datang di Situs Layanan Informasi Penyuluhan Perikanan

Kamis, 11 Juli 2013

JUAL BENIH IKAN KONSUMSI/IKAN HIAS

Dijual benih ikan air tawar. HARGA BISA NEGO
Hubungi kami: (Akbar) Hp: 087827623789 / 081382979870

IKAN HIAS
1. Garra Rufa Rp 1500,-













1. GURAME, ukuran:
  • 2 – 3 cm Rp.450
  • 4 – 5 cm Rp.850
  • 6 – 7 cm Rp.1750
  • 7 – 8 cm Rp.3000
  • 8 – 10 cm Rp.4000
  • Telur Rp.60 


2. PATIN, ukuran:
  • 3/4 inch Rp. 80
  • 1 inch Rp.125
  • 1 inch up Rp.150
  • 1.5 inch Rp.175
  • 2 inch Rp.200 (185 partai besar)
  • Larva Rp.15


3. LELE SANGKURIANG, ukuran:
  • 2 – 3 cm Rp.55
  • 3 – 5 cm Rp.95
  • 4 – 6 cm Rp.150
  • 5 – 7 cm Rp.190
  • 7 – 9 cm Rp.200
  • 7 – 10 cm Rp.300
  • Larva Rp.10


4. BAWAL, ukuran:
  • 3/4 inch Rp.85
  • 1 inch Rp.110
  • 1 inch up Rp.125
  • 1.5 inch Rp.250
  • 2 inch Rp.350
  • Larva Rp.15

Senin, 24 Juni 2013

KONSTRUKSI JARING INSANG

Bentuk Umum

Jaring insang pada umumnya berbentuk empat persegi panjang. Ukuran mata jaring (mesh size) seluruh bagian jaring adalah sama. Ukuran mata jaring yang digunakan disesuaikan dengan jenis dan ukuran ikan yang menjadi target tangkapan.
Konstruksi jaring insang terdiri dari:
  1. Badan jaring (webbing).
  2. Tali ris atas.
  3. Tali ris bawah.
  4. Pelampung.
  5. Pemberat.
  6. Tali slambar (tali penghubung antar pis.
Jaring insang termasuk kelompok alat penangkap yang selektif, ukuran minimum ikan yang menjadi target tangkapan dapat diatur dengan cara mengatur ukuran mata jaring yang digunakan. Ikan-ikan yang menabrak jaring. Ukurannya mata jaring dan bukaannya sangat ditentukan oleh ikan yang menjadi tujuan penanangkapan.
 
 
Gambar 1. Jaring Insang
 
 

Selasa, 18 Juni 2013

GILL NET



Gill Net merupakan salah satu jenis alat penangkap ikan yang sering digunakan oleh nelayan (nasional dan internasional) untuk menangkap ikan di laut. Metode penangkapan dengan menggunakan Gill Net kata kuncinya adalah "menjebak untuk dijerat". Gill Net harus mampu menjebak, kemudian menjerat ikan pada bagian insangnya. Karena sebagai alat penjebak maka sedapat mungkin bahan yang digunakan adalah bahan yang transparan Sedangkan agar ikan terjerat maka tekstur benang jaring harus licin, bulat dan elastis. Perhatikan Gambar di bawah ini, ikan memiliki ukuran insang lebih besar dari mata jaring(ikan tidak terjerat), b adalah ukuran ikan yang sesuai dengan mata jaring (iakn terjerat), sedangkan c adalah ikan yeng berukuranlebih kecil (ikan lolos).


 

Senin, 10 Juni 2013

GARAM


Garam merupakan salah satu kebutuhan pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan suber elektrolit bagi tubuh manusia. Walaupun Indonesia termasuk negara maritim, namun usaha meningkatkan produksi garam belum diminati, termasuk dalam usaha meningkatkan kualitasnya. Di lain pihak untuk kebutuhan garam dengan kualitas baik (kandungan kalsium dan magnesium kurang) banyak diimpor dari luar negeri, terutama dalam hal ini garam beryodium serta garam industri.
Kebutuhan garam nasional dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan industri di Indonesia sebagaimana yang disajikan oleh Direktorat Industri Kimia An Organik, Deperindag dan APROGAKOB pada pertemuan Forum Peluang Pasar Garam Indonesia tanggal 31 Oktober 2000 yaitu tahun 1997 sebesar 1.650.000 ton, tahun 1998 sebesar 1.825.000 ton, tahun 1999 sebesar 1.935.000 ton dan tahun 2000 sebesar 2.100.000 ton. Untuk tahun 2000 kebutuhan garam nasional diproyeksikan berkisar 855.000 – 950.000 ton untuk kebutuhan konsumsi dan 1.150.000 – 1.345.000 ton untuk kebutuhan industry. Sehingga total kebutuhan garam sebanyak 2.100.000 – 2.200.000 ton sedangkan perkiraan proyeksi produksi garam hanya sekitar 300.000 – 900.000 ton. Ini berarti bahwa untuk memenuhi kebutuhan garam nasional untuk periode tahun 2000 paling sedikit harus mengimpor garam sebanyak 1.200.000 ton.

Kamis, 06 Juni 2013

MODEL PEMBUATAN GARAM BERMUTU

Model yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan mutu garam rakyat adalah dengan model pengendapan kalsium, magnesium dan sulfat yang terkandung dalam air laut sebelum garam NaCl-nya dikritalisasikan.

Ada dua model yang dapat dikembangkan yaitu mengendapkan kalsium dan magnesium sebagai karbonat dan oksalat, sedang dalam bentuk garam sulfat dilaksanakan dengan model kristalisasi bertingkat. Selain itu, lumpur yang merupakan pengotor utama dari garam rakyat perlu pula diendapkan, sehingga dapat diperoleh garam rakyat dengan kemurnian tinggi.

Selasa, 04 Juni 2013

KOMPOSISI AIR LAUT UNTUK PEMBUATAN GARAM

Komposisi air laut pada salinitas 35‰ dapat dilihat pada Tabel 1 atau pada bobot jenis rata-rata 1,0258 kg/liter yaitu dengan kepekatan antara 3-3,5oBe dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 1. Komposisi Air Laut pada Salinitas 35
No
Ion
Gram per kg air laut
1
Cl -
19,354
2
Na+
10,77
3
K+
0,399
4
Mg2+
1,290
5
Ca2+
0,4121
6
SO42+
2,712
7
Br -
0,0673
8
F -
0,0013
9
B
0,0045
10
Sr 2+
0,0079
11
IO3 -, I -
6,0 X 10-5
Sumber: Riley and Skirrow, 1975

Selasa, 07 Mei 2013

DASAR-DASAR BAKTERIOLOGI

 
Istilah bakteri berasal ari kata “bakterion” dari Bahasa Yunani yang berarti tongkat atau batang. Istilah bakteri ini sekarang banyak di pakai untuk tiap mikroba yang bersel satu. Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme yang dapat hidup di tempat yang tersebar di seluruh dunia. Bakteri adalah mikroorganisme unicelluler prokaryotik yang umumnya tidak berklorofil meskipun mempunyai dinding sel, organisme ini bersifat kosmopolitan paling banyak jumlahnya dan tersebar luas hampir di semua tempat yaitu di makanan, di udara, air tanah, magma, batuan maupun tubuh mahkluk hidup.
 
Dilihat dari peranannya Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Menguntungkan karena membantu dalam proses pembuatan makanan dalam berbagai fermentasi, juga pembuatan obat obatan, pembusukan sampah, dll. Merugikan karena dapat menyebabkan penyakit karena patogen. Untuk lebih jelasnya perhatikan beberapa pendekatan hafalan dari bakteri.
Ketahui ciri bakteri itu secara Performance, sifat kehidupannya dan peranannya
a. Harus diketahui struktur performancenya bakteri baik morfologi maupun anatominya
b. Harus tahu bentuk dan koloninya
c. Cara bergeraknya , dan tipe jenis flagela yang ada di tubuhnya
d. Cara mendapatkan makana
e. Cara respirasinya
f. Cara reproduksi
g. Dan peranannya bagi kehidupan baik sisi negatif maupun positifnya

Morfologi bakteri diamati dengan menggunakan mikroskop. Untuk mengukur sel bakteri digunakan ukuran khusus yang disebut micrometer (1 mikron = 0,001 milimeter). Ukuran bakteri yang biasa diamati di laboratorium berukuran antara 0,15 sampai 1,5 µ lebar dan 1-5 µ panjang.

Bentuk dasar sel bakteri meliputi coccus (bulat), bacillus (batang), bentuk bengkok atau spiral (vibrio atau spirillium). Bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri secara sederhana, setelah pembelahan sebagian bakteri berkumpul namun ada juga yang memisahkan diri dan membentuk rantai atau dua-dua.Berdasarkan hal itu maka dikenal adanya susunan/formasi bakteri yang berbeda-beda. Perbedaan susunan tersebut dapat dijadikan salah satu alat identifikasi genus atau spesies.
 
Susunan bakteri yang umum ditemui adalah
a. diplokokus (kokus berpasangan),
b. streptokokus (formasi rantai),
c. stafilococus (formasi bergelombol seperti buah anggur),
d. tetrade (formasi kelompok berjumlah 4),
e. Sarcina (formasi berkelompok berjumlah 8 menyerupai kubus)
 
 

Kamis, 02 Mei 2013

Kolam Ikan Minimalis Dalam Rumah

Kolam ikan minimalis saat ini merupakan salah satu tren untuk dekorasi rumah sehingga pembahasannya seakan tidak akan pernah habis. Hal ini wajar jika kita melihat kondisi dimana rumah minimalis dan modern tengah diminati saat ini sehingga kolam dengan ukuran yang relatif kecil dan desain yang cenderung sederhana ini menjadi pilihan yang cukup populer di kalangan masyarakat. Selain itu, desain kolam ikan minimalis yang tidak terlalu memakan area yang cukup luas merupakan pilihan yang cukup terjangkau dalam mendekorasi rumah.

Rabu, 24 April 2013

A.  Lokasi

Usaha budidaya lele tidak memerlukan persyaratan yang ketat seperti untuk ikan lain. Sebagai indikator kalau lahan itu bisa digunakan untuk pembenihan ikan lain, untuk ikan lele pasti bisa digunakan.

Namun demikian, agar usaha dapat berkesinambungan, hal-hal berikut ini harus dipertimbangkan:

1.   Lokasi berada pada daerah yang bebas banjir dan bebas pengaruh pencemaran.

2.   Tanah dasar kolam merupakan tanah yang stabil warna kehitaman yang memiliki tekstur 50 – 60% lempung, lebih kecil dari 20% pasir dan sisanya serbuk bahan organik.

3.   Keasaman (pH) tanah lebih dari 5.

4.   Sumber air tidak tercemar dan tersedia sepanjang tahun.



Untuk membangun kolam (wadah budidaya) konstruksi pematang harus kuat dibuat dari tanah, tembok atau dilapis terpal. Luas kolam disesuaikan dengan padat tebar. Kedalaman air antara 0,75 m – 1,5 m. harus diperhatikan bahwa wadah harus dapat dikeringkan. Kualitas air yang diperlukan sebaiknya pada kisaran kualitas pada Tabel 1.

Tabel 1. Parameter dan Kiasaran Optimum Kualitas Air

No.
Parameter
Satuan
Kisaran optimum
1
Suhu
0C
25-30
2
Nilai pH
-
6,5-8,5
3
Oksigen terlarut
mg/l
> 4
4
Kecerahan
cm
25-30
5
Amoniak (NH3)
mg/l
< 0,01

(SNI : 01-6484.3-2000)

PEMBENIHAN IKAN LELE

A.  Lokasi

Usaha budidaya lele tidak memerlukan persyaratan yang ketat seperti untuk ikan lain. Sebagai indikator kalau lahan itu bisa digunakan untuk pembenihan ikan lain, untuk ikan lele pasti bisa digunakan.

Namun demikian, agar usaha dapat berkesinambungan, hal-hal berikut ini harus dipertimbangkan:

1.   Lokasi berada pada daerah yang bebas banjir dan bebas pengaruh pencemaran.

2.   Tanah dasar kolam merupakan tanah yang stabil warna kehitaman yang memiliki tekstur 50 – 60% lempung, lebih kecil dari 20% pasir dan sisanya serbuk bahan organik.

3.   Keasaman (pH) tanah lebih dari 5.

4.   Sumber air tidak tercemar dan tersedia sepanjang tahun.


Untuk membangun kolam (wadah budidaya) konstruksi pematang harus kuat dibuat dari tanah, tembok atau dilapis terpal. Luas kolam disesuaikan dengan padat tebar. Kedalaman air antara 0,75 m – 1,5 m. harus diperhatikan bahwa wadah harus dapat dikeringkan. Kualitas air yang diperlukan sebaiknya pada kisaran kualitas pada Tabel 1.

Tabel 1. Parameter dan Kiasaran Optimum Kualitas Air

No.
Parameter
Satuan
Kisaran optimum
1
Suhu
0C
25-30
2
Nilai pH
-
6,5-8,5
3
Oksigen terlarut
mg/l
> 4
4
Kecerahan
cm
25-30
5
Amoniak (NH3)
mg/l
< 0,01

(SNI : 01-6484.3-2000)

Minggu, 14 April 2013

TEMU WICARA PENYULUH PERIKANAN DI PROVINSI BANTEN

Temu Wicara Penyuluh Perikanan dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 12 April 2013 bertempat di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Terpadu. Acara dimulai dari jam 13.00 WIB sampai dengan jam 15.45 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh para Narasumber dan Tamu Undangan, antara lain: Kepala Pusat Penyuluhan KP Ir. Herman Suherman, MM; Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Provinsi Banten Dra. Enong Suhaeti, MM; Direktur Produksi Ir. Moh. Abduh Nurhidajat, M.Si; Kepala Pusat Pelatihan KP Ir. Balok Budiyanto, MM; Kepala Balai Besar P2HP Jakarta Ir. Harinto Wibowo, M.Si; Ketua Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta Dr. Ir. Djodjo Suwardjo S, MM; Direktur Usaha Budidaya Dr. Djumbuh Rukmono, MP; Staf Ahli Menteri KP Bidang  Ekologi dan SD Laut Dr. Ir. Dedy Heryadi Sutisna, MS; Ketua STP Serang; Kepala Bidang DKP Provinsi Banten; Kepala DKPESDM Kabupaten Serang; Kepala BP4K Kabupaten Lebak; Kepala Dinas Kabupaten Pandeglang; Kepala BP4K Kabupaten Pandeglang; dan Kepala Dinas KP Kota Serang.

Sabtu, 13 April 2013

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN MENGHADIRI PANEN RAYA UDANG VANAME DAN PERESMIAN UNIT PELAYANAN TEKNIS (UPT) TERPADU DI KECAMATAN PONTANG KABUPATEN SERANG

Kunjungan Kerja Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) di Kabupaten Serang dilaksanakan pada 12 April 2013.Dalam Kunjungan Kerjanya Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharif C.Sutardjo hadir Pemerintah Daerah Provinsi Banten Gubernur Hj. Ratu Atut Chosiyah dan Bupati Serang H.A.Taufik Nuriman bersama-sama melakukan panen raya udang vaname di Desa Sukajaya, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang. Hadir juga dalam kegiatan Muspida Provinsi Banten dan Kabupaten Serang, Para Kepala Dinas KP Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten, Kepala Dinas KP Kabupaten Pelaksana kegiatan demfarm, Staf Ahli Menteri KP, Eselon I dan II Lingkup KKP, Penyuluh Perikanan perwakilan se-Provinsi Banten, Pelaku Utama/Usaha Perikanan, masyarakat sekitar dan para tamu undangan lainnya.

Kamis, 28 Februari 2013

PEPATAH BIJAK

Thomas J. Watson
Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan yang memaksa Anda terus berkembang.

Henry Ford
Bila Anda berpikir Anda bisa,maka Anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak bisa, Anda pun benar… karena itu ketika seseorang berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya dia telah membuang kesempatan untuk menjadi bisa.

Alexander Graham Bell
Konsentrasikan pikiran Anda pada sesuatu yang Anda lakukan Karena sinar matahari juga tidak dapat membakar sebelum difokuskan.

Minggu, 24 Februari 2013

PEMILIHAN MATERI PENYULUHAN PERIKANAN BAGI NELAYAN MUARAGEMBONG

Muaragembong adalah salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat.  Dikelilingi oleh lahan perairan laut Jawa yang luas dan terhimpit di antara Jakarta Utara dengan Kabupaten Karawang. Kecamatan ini terletak 64 km dari pusat Kabupaten Bekasi. Tak kurang dari empat jam diperlukan untuk menempuh perjalanan dari kota Jakarta dan sekitar dua setengah jam dari Kabupaten Bekasi. Kecamatan ini terdiri dari enam desa, Jayasakti seluas 220 hektare (Ha), Pantai Mekar 235 Ha , Pantai Sederhana 65 Ha, Pantai Bahagia 265 Ha, Pantai Bakti 2,90 Ha, dan Pantai Harapan Jaya dengan lahan terluas 275 Ha. Kawasan pemukiman penduduk pinggir laut dengan luas lahan keseluruhan 14.009 hektar tersebut didominasi oleh lahan perairan.

Sebagian besar penduduk Muara Gembong bermatapencaharian sebagai nelayan tradisional yang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan perahu-perahu kecil dengan jarak tangkapan yang tidak terlalu jauh ketengah laut. Karena menggunakan perahu-perahu yang terbilang masih kecil, maka nelayan-nelayan sangat khuatir akan ombak yang tinggi dan angin yang kencang. Apabila terjadi cuaca ekstrim maka nelayan-nelayan di muaragembong lebih memilih untuk tidak melaut.

Kehidupan para nelayan di Muaragembong benar-benar terpuruk akibat cuaca ekstrim yang terjadi. Mereka tidak dapat melaut ditengah angin kencang dan gelombang yang tinggi. Mereka menyebutnya sebagai musim baratan, dimana mereka sama sekali tidak dapat melakukan aktifitas penangkan ikan di laut karena perahu mereka tidak akan dapat menahan ombak yang besar. Untuk menghidupi kebutuhan keluarganya sebagian besar nelayan yang ada di muaragembong beralih profesi sebagai pemulung sampah, kuli tambak rumput laut, tukang ojek Dan pekerjaan serabutan lainnya. Kondisi alam yang membahayakan tersebut terjadi sejak akhir bulan November hingga Februari.
 
Perahu nelayan muaragembong yang tidak termanfaatkan selama musim baratan

Menurut penuturan beberapa nelayan yang ada di Muaragembong mereka lebih memilih berdiam di rumah, sambil mencari kerja serabutan mulai dari kuli tambak rumput laut, tukang ojek dan yang lebih banyak dilakukan yaitu menjadi pemulung sampah-sampah plastik yang ada di pembuangan sampah atau sampah-sampah plastik yang ada di daerah muara-muara sekitaran rumah warga.
 
 
 
 
Nelayan Yang Beralih Profesi Sebagai Pemulung Sampah Selama Musim Baratan
                Selain bekerja serabutan, tidak sedikit pula nelayan-nelayan yang hanya berdiam di rumah. Mereka melakukan aktifitas-aktifitas lainnya seperti memperbaiki perahu-perahu mereka yang bocor dan memperbaiki   jaring-jaring. Yang mungkin aktifitas itu sulit dilakukan apabila musim tangkapan sedang bagus. Sehingga selama musim baratan ini mereka manfaatkan untuk melakukan perbaikan tersebut.
 
 
 
 
 
Nelayan Yang Sedang Melakukan Perbaikan Jaring
Musim baratan ini terjadi sekitar bulan November akhir sampai dengan bulan Februari dan setelahnya nelayan dapat beraktifitas seperti biasa. Menurut pengakuan beberapa nelayan yang ada di Desa Pantai Mekar Kec. Muaragembong, dalam sehari selama musim tangkapan mereka mampu menangkap ikan rata-rata 30-50 kg/nelayan/hari. Sedangkan selama musim baratan ini mereka tidak memperoleh hasil tangkapan sama sekali. Mereka mengaku sangat kesusahan pada musim baratan ini karena penghasilan sebagai pemulung pun hanya mampu memenuhi 50% dari kebutuhan mereka setiap hari. 
Melihat kepada permasalahan yang terjadi di daerah Muaragembong dan kemungkinan di seluruh daerah pesisir Indonesia, maka perlu dilakukan perubahan pola hidup dari nelayan itu sendiri. Perubahan itu tidak akan mungkin terjadi apabila tidak ada pihak yang berusaha untuk membantu merubahnya. Di sinilah diperlukannya peranan penyuluh untuk menyadarkan atau membantu merubah pola kehidupan nelayan. Dalam pelaksanaannya sebuah proses penyuluhan harus dimulai dari pemahaman masyarakat terhadap potensi dan masalah yang dihadapinya, sehingga terdorong untuk mengupayakan pemecahan masalah melalui pengembangan semua potensi yang dimilikinya. Pada tahap inilah dimulai peran seorang penyuluh untuk membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan. Di Kecamatan Muaragembong sendiri sampai saat ini belum terdapat penyuluh PNS yang menangani bidang perikanan. Sejauh ini pembinaan terhadap nelayan sendiri masih dilakukan oleh dua orang Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (PPTK) yang bekerja di Muaragembong sejak tahun 2012 dan dibantu oleh satu orang Penyuluh THL-TB PP.
Dilihat dari hasil tangkapan yang lumayan besar pada musim tangkap, seharusnya nelayan tidak perlu mengalami kesulitan yang sangat besar dalam hal keuangan apabila mereka mampu dan mau mengelola keuangannya dengan baik. Maka penyuluhan yang perlu dilakukan di Kecamatan Muaragembong ini adalah dengan cara mengarahkan nelayan-nelayan tersebut untuk menabung dan mengarahkan nelayan untuk membuat usaha yang dikelola oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB). Sebagai contoh membuat usaha penyediaan perlengkapan alat tangkap, karena walaupun daerah nelayan, di Muaragembong ini hanya sedikit toko yang menyediakan peralatan tangkap. Tetapi sejauh ini kegiatan yang sudah berjalan untuk melakukan perubahan pola hidup tersebut hanya kegiatan menabung.