I. PENDAHULUAN
Sepanjang
waktu kepopuleran arwana di luar negeri dan dalam negeri memang cukup lama.
Begitu trend memelihara arwana di dalam negeri meningkat ,bersamaan keluarnya
peraturan tentang ikan cantik yang perlu di lindungi itu,sejarah kehidupan
arwana pun menjadi berubah.
Arwana
(Scleropages sp.) sebenarnya termasuk jenis ikan purba yang hingga kini
belum punah. Banyak nama yang melekat padanya,diantara ikan siluk,ikan
kayangan,ikan kalikasi,dan ikan kelasa.Bentuk badannya gepeng dan bersisik
besar meliuk-liuk indah saat berenang di akuarium.Ditambah tumbuhnya dua sungut
di ujung bibir bawah membuat ikan ini mirip liong atau naga. Karena itu,
tidak mengherankan jika sebagian masyarakat menyabutnya dengan kimliong atau
ikan naga emas. Layaknya naga,arwanajuga dianggap sebagai symbol keberhasilan,
keperkasaan, dan kejayaan.
Permintaan
arwana setiap tahun meningkat, tetapi tidak terpenuhi.Pasar ekspor terbentang
luas.Mengandalkan tangkapan alam jelas tak mungkin.Soalnya, memperdagangkan
arwana tangkapan alam dilarang.Menangkarkan jalan keluar yang tak dapat
ditawar-tawar lagi.Namun,tak mudah menghasilkan arwana kualitas
ekspor.induk,pakan, dan kunci keberhasilan penangkaran.
II. KLASIFIKASI DAN TOKSONOMI IKAN ARWANA
Menurut
sistematika ilmu taksonomi (identifikasi organism berdasarkan kelasnya)
ternyata arwana tidak hanya digolongkan dalam satu genus. Ada empat genus yang
dikenal tetapi yang lazim dan banyak diperdagangkan hanya dua genus yaitu
Scleropages dan Osteoglossum. Sementara itu arwana asia sering disebut ikan
naga, ikan kayangan atau ikan siluk karena berasal dari genus Scleopages.
Berikut adalah klasifikasi ikan arwana:
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas :
Pisces
Sub
Kelas : Teleostei
Ordo
: Malacopterygii
Famili
: Osteoglossidae
(Bonytongues)
Genus
:
- Arapaima Spesies : Arapaima gigas (giant arwana)
- Osteoglossum Spesies : Osteoglossum bicirrbosum; Spesies : Osteoglossum ferreirai
- Scleropages Spesies : Scleropages formosus; Spesies : Scleropages guntberi; Spesies : Scleropages Leicbardti; Spesies : Scleropages Jardini
- Clupisudis Spesies : Clupisudis nilot/Heterotis Nilotic (nile arowana)
Secara
morfologis (ciri-ciri fisik),badan dan kepala arwana agak padat. Tubuhnya pipih
dan punggungnya datar, hampir lurus dari mulut hingga sirip punggung. Garis
lateral atau gurat sisi yang terletak di samping kiri dan kanan tubuh arwana
panjangnya antara 20-24 cm. bentuk mulutnya mengarah keatas dan mempunyai
sepasang sungut pada bibir bawah. Ukuran mulutnya lebar dan rahangnya cukup
kokoh.Giginya berjumlah 15-17.Bagian insangnya di lengkapi dengan penutup
insang. Letak sirip punggungnya berdekatan dengan pangkal sirip ekor (caudal).
Sirip anusnya lebih panjang dari pada sirip punggung (dorsal), hampir
mencapai sirip perut (ventral).Panjang arwana arwana dewasa sangat
variatif, antara 30-80 cm.
Sisiknya
berukuran besar dan permukaanya mengkilap. Bentuk sisiknya berupa cycloid atau
melingkar.Warnanya sangat variatif, antara lain perak, hitam, emas, dan merah.
Untuk lebih gampangnya, banyak yang memberi nama arwana berdasarkan warna
sisiknya, misalnya arwana hijau (green arowana), arwana hitam (black arowana),
arwana perak (silver arowana), arwana kuning (golden arwana), dan arwana merah
(red arwana). Arwana merah di bagi lagi menjadi tiga jenis, yakni merah biasa
(red banjar), merah kuning (golden red) dan sangat merah (super red).
Gambar
1.Ciri-ciri fisik arwana.
III. JENIS ARWANA
DAN NEGARA ASALNYA
a. Arwana Asia
Disebut
sebagai ikan arwana asia karena terdapat di Asia Tenggara. Ada 4 katagori,
yaitu Indonesian Red Arwana, Indonesia Red Tail Golden Arwana, Malaysian Golden
Arwana,dan Green Arwana. Sebenarnyan mereka satu jenis, hanya varietas atau
varian warna tubuhnya saja berbeda.Ciri khas ikan ini adalah adanya satu pasang
sungut (barbel), bersisik besar dan dapat tumbuh sampai 90 cm. Ikan arowana
muda memakan serangga, sedangkan yang dewasa memakan ikan. Arwana merupakan
jenis pengeram telur di mulut dengan jumlah anak
sekitsr 50 ekor. Waktu minimal penggadaan populasi sekitar 4,5 – 14 tahun.
Gambar 2.Scleropages formosus
b. Arwana Irian
Ukuran maksimal sekitar 1 meter,
mempunyai hiasan noktah titik - titik sehingga disebut Spoted bonytounge. Ikan
ini terdapat di sungai Fitzroy Queensland, Australia dan melimpah di Papua
sehingga disebut Arowana Irian.Arwana ini hidup di air menggenang, terutama di
anak – anak sungai.Hidup di permukaan sungai dekat vegetasi air. Ikan
territorial dan agresif terhadap ikan lain. Ikan predator dan kawin saat musim
hujan dengan suhu 20-30 derajat celcius.
Gambar
3. Scleropages formasus
c.
Arwana Australia
Ukuran
maksimal sekitar 1 meter. Pernah dilaporkan mempunyei berat sekitar 12,5 kg,
hidup di air menggenang, di anak-anak sungai dan rawa-rawa hutan. Seperti
arowana lain, jenis ini juga hidup di prmukaan sungai dekat vegetasi air. Ikan
territorial,agresif terhadap ikan lain. Musim kawin saat musim hujan dengan
suhu sekitar 30oC. Ikan ini mengerami
anaknya di mulut.Jumlah telur sekitar 30-130 ekor.
Gambar
4. Scleropages jardini
d.
Arwana Brazil Silver
Mempunyai
ukuran maksimal 1,2 meter, berwarna keperakkan (silver) dan sirip-sirip cerah
kemerahan. Distribusi dan habitat dialam terdapat di Sungai Amazone, Rupununi
dan Oyapock di Amerika Selatan.Hidup di air menggenang, di anak-anak sungai.
Hidup dipermukaan sungai dekat vegetasi air, ikan territorial,agresif terhadap
ikan lain. Ikan ini adalah kelompok predator yang menyerap ikan,
udang,reptile,mamalia air,dan serangga dengan melompat keluar air.
Gambar
5.AnakanOsteoglossum bicirrhosum
e.
Arwana Brazil Black
Dapat
tumbuh sampai 1 meter, berwarna keperakkan (Silver) dengan sirip kehitaman.Saat
kecil mempunyai gelembung hitam seperti kutil yang di bawah tutup
insangnya.Hidup di Sungai Negro di Amerika Selatan.Hidup di air menggenang,
sering ada dipermukaan sungai dekat vegetasi air. Ikan territorial, agresif
terhadap ikan lain. Ikan predator yang memakan ikan, udang serta serangga yang
ditangkap dengan cara melompat keluar dari air.
f.
Arwana Aureus
Terdapat
di Indonesia dan layak disebut sebagai ikan arwana Indonesia.Ikan ini baru
ditemukan pada 2003 oleh beberapa ahli ikan dari luar dan dalam negeri. Anak
ikan yang ada didalam mulut induknya bisa mencapai 100 ekor.
IV. PEMIJAHAN
1.
Persiapan induk
Calon
induk berumur 5-6 tahun. Panjang tubuh 60 cm dan bobot sekitar 4 kg. Agar
menghasilkan anakan yang murni dan berkualitas, strain kedua calon induk harus
sama. Hindari meyatukan ikan berbeda strain dalam satu kolam Syarat lain, calon
induk sehat dan bebas penyakit. Ikan cacat bungkuk tidak layak dijadikan induk.
Sebab, perut mengerut sehingga kualitas sel telur kurang baik dan mudah mati.
Yang juga dihindari sebagai induk ikan bertutup insang tidak menututup
sempurna, terutama pada induk jantan. Sebab, ia kesulitan mengerami telur
didalam mulut. Cacat lain seperti sungut terputus, ekor patah, atau sisik
berdiri masih layak. Sebab, tidak mempengaruhi kualitas telur dan anakan.
Hingga saat ini belum ada satu pun penakar yang bisa menentukan jenis kelamin
arwana secara akurat. Dari pengamatan bertahun-tahun, beberapa penangkar
berpengalaman memberikan beberapa criteria penentuan jenis kelamin.
Arwana
jantan:
-
bertubuh lebih panjang dan ramping
-
Kepala besar, mulut agak lebar,
-
dada dan sirip dada lebih panjang, serta
-
sirip punggung menyempit.
Arwana
Betina:
-
tubuh lebih pendek, lebar, dan agak gemuk.
-
Kepala meruncing dengan mulut lebih kecil.
-
Dada dan sirip dada lebih pendek, dan
-
sirip punggung melebar.
Hampir
tidak ada pedagang yang menjual induk siap pijah berumur di atas 5 tahun.
Kebanyakan calon penakar mendapatkan induk dari hobiis yang bosen dengan arwana
dewasa. Karena langka, calon penangkar harus menyiapkan calon induk dari ukuran
kecil. Mereka mesti menunggu waktu 4-5 tahun. Keuntungannya, harga lebih murah
dan kualitas terjamin. Pembesaran calon induk sebaiknya bertahap. Selain disesuaikan
dengan ruang gerak dan aktivitas ikan, cara ini juga mempermudah pemeliharaan
dan perawatan. Calon induk berumur dibawah dua tahun, atau panjang dibawah
30-35 cm dipelihara diakuarium 60 cmx 60 cm x 120 cm, atau 80 cm x 70 cm x 150
cm. Setiap akuarium diisi 5- 10 ekor. Yang berukuran lebih besar di pelihara
dibak fiber 2 m x 1 m x 1 m hingga berumur 5 tahun. Kepadatan sebuah bak 4 – 5
ekor. Pakan induk arwana berupa kodok, ikan kecil,kelabang, kecoak,dan udang.
Ikan segar seperti teri juga bisa diberikan. Sebelum diberikan kepada arwana,
kodok yang baru dibeli ditampung dalam bak fiber untuk dicuci bersih. Dosis
pakan 1-2 kg/hari/20 induk. Satwa amfibi itu diberikan dengan cara dilempar
satu per satu hingga habis tersantap. Pemberian pakan sebaiknya pada sore hari
pukul 16.30 agar ikan mau naik ke permukaan untuk menyantap pakan.
2.
Pemijahan dan Penetasan
Setiap
tahun arwana 2 kali memijah. Namun, jumlah telur dan masa birahi induk mencari
pasangan dengan cara saling berkejaran satu dengan yang lain. Pasangan berjodoh
akan berenang berduaan dipinggir kolam dan memisahkan diri dari kelompok sampai
saat berpijah. Untuk menjaga pasangannya, induk berjodoh akan melawan jika ada
induk lain yang mendekat. Jika masa pendekatan selesai, pasangan siap kawin.
Namun, proses pemijahan tidak berlangsung begitu saja. Daya rangsang luar
seperti curah hujan, suhu, pH, dan kondisi air mengalir akan mempengaruhi induk
betina melepas sel telur. Arwana memijah setelah 2-3 hari hujan sehingga suhu
air turun menjadi sekitar 27oC. Setelah itu tidak ada hujan selama 2-3 minggu
sampai suhu air meningkat menjadi 29oC. Begitu betina mengeluarkan telur, jantan segera
menyemprotkan sperma. Proses itu berlangsung di dasar kolam selama 20-30 menit.
Telur di buahi akan diambil dan disimpan di dalam mulut si jantan. Induk betina
akan menjaga dan melindungi jantan dari gangguan di sekitarnya. Proses
pemijahan hingga pembuahan berlangsung 3 bulan. Sedangkan masa pengeraman di
dalam mulut 40-41 hari. Selama itulah induk jantan berpuasa. Ukuran mulut
jantan menjadi lebih besar dan rahang bawah menggelembung. Hingga menetas larva
tetap tersimpan dalam mulut induk jantan. Setelah mampu berenang pada umur
sekitar 2 minggu, larva dimuntahkan keluar dari mulut si jantan. Jika ini
dibiarkan larva yang baru menetas dapat dimakan kembali oleh si induk atau di
mangsa arwana lain. Karena itu larva perlu di panen paksa sebelum masa
pengeraman berakhir.
3.
Produktivitas
Induk
yang produktif setelah berumur 4 tahun. Perbandingan jantan dan betina 1 : 1.
Induk yang dipakai biasanya berasal dari alam (parent stock) atau dari
anakan F I. Tanda – tanda induk yang berjodoh akan berenang berduaan dan
memisahkan diri dari kelompok sampai saatnya berpijah. Arwana bukanlah ikan
yang prolific (banyak telur).Itulah sebabnya ikan ini termasuk yang
dikhawatirkan punah, setiap tahun seekor induk rata – rata hanya menghasilkan
anak 30 ekor.Pernah mencapai 60 ekor/induk/tahun tetapi kasus tersebut umumnya
sangat jarang.
Gambar
6.Telur Arwana
Gambar
7. Anak Arwana
Untuk
menghitung produktivitas induk arwana sebenarnya tidaklah sulit. Jika seekor
induk betina hanya mampu menghasilkan 40 – 60 butir telur setahun, maka sejalan
dengan survival rate pada setiap stadium, maka setelah 3 bulan hanya
tersisa 6 – 27 ekor anakan arwana yang siap dilepas kepasaran. Untuk lebih
jelasnya produktivitas indukarwana dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel
1. Produktivitas Induk Arwana
Stadium
|
Keterangan
|
Survival Rate
|
Pemijahan
|
Pemijahan
Menghasilkan telur sebanyak 40 – 60 butir
|
|
I
|
Larva
ikan sepanjang 7 cm yang masih membawa yolk sac sampai umur 2 – 2,5 minggu
|
50 -60 %
|
II
|
Panjang
anak ikan 9 cm, cadangan kuning telur habis
|
35 – 85 %
|
III
|
Sebesar
jari sepanjang 15 cm, umur 3 bulan setiap musim pemijahan seekor jantan
arwana menghasilkan anakan arwana berumur 3 bulan sebanyak 6 – 27 ekor.
|
90 %
|
Sumber
: Isaku Arwane, 1995 dalam Bambang Sarwono,
V. PEMELIHARAAN ARWANA
1.
Perawatan larva
Larva
yang baru dipanen ditempatkan di akuarium bervolume air 100 liter. Kepadatan
10-15 ekor larva per akuarium. Pakan belum diberikan karena di kantung perut
masih menempel kuning telur (yolksak) sebagai sumber nutrisi. Perhatikan
kesehatan larva dan kualitas air. Itu untuk menjamin daya hidup (survival rate)
hingga 75-90%. Gunakan air tanah untuk pemeliharaan larva. Saring dan endapkan
lebih dahulu sebelum di gunakan. Kadar besi maksimal 0,4 ppm, suhu air 28oC, dan pH 6,5-7.
Perubahan suhu dan pH secara mendadak menyebabkan kematian larva. Pemasangan
heater selama1x24 jam dan lampu akuarium menjaga suhu tetap stabil. Untuk
menjaga pH stabil sebaiknya ganti air secara teratur dan kontinu 3 x sehari.
Caranya, sedot air akuarium dan kotoran yang mengendap. Saat tinggi air
sekitar2-3 cm air baru dimasukkan ke akuarium, tetapi penyedot tetap dilakukan
hingga semua kotoran terbuang. Kebutuhan oksigen dipenuhi dengan memasang
aerator. Pakan baru diberikan setelah kuning telur habis dikonsumsi larva. Saat
itu larva 1,5 bulan dengan panjang 7-8 cm. jenis pakan untuk larva berupa udang
atau ikan kecil berukuran 1-2 cm. pakan diberikan sedikit demi sedikit hingga
larva menolak makan. Arwana siap jual jika ukuran mencapai ukuran 12 cm, atau 2
bulan setelah panen. Sesuai peraturan CITES arwana harus dipasangi mikrocip
sebelum diperdangangkan. Ini sebagai tanda arwana hasil tangkaran.
2.
Memilih Arwana yang baik
Secara
umum, ciri-ciri arwana yang baik dapat dilihat dari gerakan, bentuk
badan,kepala ekor dan sisik. a. Gerakan. Arwana yang sehat gerakannya
lincah,selalu berenang menjelajahi seluruh ruang akuarium, dan gesit menyambar
makanan yang diberikan. b. Ciri fisik. Beberapa ciri fisik sebagai berikut - Bentuk badan yang baik adalah
punggung memanjang dan lurus, tidak bengkok, tidak bungkuk atau berpunuk, dan
berkesan kekar. Tidak ada bagian tubuh yang cacat atau luka, dan berwarna
cerah. - Arowana
yang bagus bermulut lebar, letaknya di atas moncong. Rahang bawah lebih panjang
dan tidak putus. Pada dagunya terdapat dua buah sungut yang panjang dan tidak
putus. Pasalnya sungut yang sudah putus tidak dapat tumbuh lagi sehingga
menjadi cacat permanen. - Mata
arwana yang baik adalah bulat dan besar. Tidak melotot atau menonjol keatas dan
kebawah (juling), tidak buta. Insang normal, tutupnya keras dan rapat, dan
tidak melengkung keluar. - Ekor dan
sisik. Arwana yang bagus memiliki bentuk ekor lebar dan bulat seperti kipas.
Hindari memilih arwana yang ekornya memiliki bintik-bintik putih. Pilih yang
permukaanya mengilap dan tidak memproduksi lendir yang terlalu banyak. - Bentuk kepala arwana. Pilih
yang tutup insangnya keras dan rapat, matanya tidak juling, rahang kokoh, mulut
lebar dan sungutnya masih utuh. - Sisik yang prima. Tersusun rapi, tidak kasar,
mengilap, dan tidak luka atau mengelupas. - Arwana berkualitas tinggi memiliki bentuk ekor yang
lebar dan bulat mirip kipas. Pilih yang ekornya masih mulus, tidak ada bekas
gigitan, dan tidak berbintik – bintik putih.
3.
Mempersiapkan Akuarium dan kolam
Perlengkapan
akuarium atau kolam yang memadai menjadi syarat penting dalam mendukung cara
pemeliharaan yang baik.
Akuarium
dan perlengkapannya
-
Untuk arwana
kecil yang berukuran sekitar 10 cm perlu disiapkan akuarium berukuran 70 x 35 x
35 cm dengan tebal kaca 5 mm. Pasang lampu penerang dengan daya 20 watt dan
filter air Dymen 600.
-
Untuk arwana yang
berukuran besar dapat digunakan akuarium berukuran 220 x 85 x85 cm dengan tebal
dinding kaca 12-15 mm. Pasang lampu penerang dengan daya 120 watt. Lengkapi
dengan filter Eheim 2034.
- Peralatan pokok dalam akuarium :
a. Aerator
Aerator atau vibrator gunanya untuk memasok oksigen
dalam akuarium dan mengusir karbondioksida.
b. Filter
Filter yang sering dipasang untuk akuarium arwana
yaitu filter temple yang portable atau filter gantung yang dipasang pada bagian
atas akuarium.
c. Lampu
Lampu akuarium biasanya dipasang pada penutup
akuarium, sehingga tersembunyi dan hanya pantulannya saja yang kelihatan
menerangi arwana.
d. Thermometer
Thermometer dipakai untuk mengetahui suhu air
akuarium.
e. Heater dan thermostat
Alat pemanas yang sering dipakai untuk menaikan suhu
air adalah heater dan thermostat.Alat ini sangat penting, bukan saja untuk menaikan
suhu hingga berada pada kisaran yang optimum, namun juga untuk mencegah agar
suhu senantiasa stabil.
f. Kertas pH dan alat pengukur pH lainnya
Kertas pH dibutuhkan untuk mengetahui keasaman dari
air akuarium, karena arwana membutuhkan air yang sedikit asam sampai
netral.Untukmenetahui cocok tidaknya keasaman air itu bisa dipakai kertas
lakmus dan alat pengukur pH lainya, seperti pH tester.
g. Alat–alat lainnya
Alat lainnya yang dibutuhkan dalam perawatan arwana
misalnya selang plastic penyifon, ember plastic untuk menampung dan membuang
kotoran, batu apung pembersih kaca, kain lap, dan lainya.
Kolam
dan Perlengkapanya
Kolam
arowana harus memenuhi persyaratan fisik dan higienis sebagai berikut :
-
Dasar dan dinding
kolam harus kedap air dan kuat menahan air.
-
Kolam harus mudah
diisi air dan mudah dikeringkan dalam waktu singkat.
-
Luas kolam antara
50-1.000 m2
-
Bentuk kolam
sebaiknya empat persegi panjang.
-
Dasar kolam
dibuat miring, sekitar 20-30 derajat kearah saluran keluar.
-
Buat kedalaman
kolam antara 1-2 meter.
-
Buat tempat
pemasukan dan pengeluaran air, misalkan berupa pipa paralon yang dapat diputar.
Persyaratan
fisik kolam sangat menentukan keberhasilan budidaya :
-
Buat kontruksi
kolam yang memungkinkan untuk membersihkan kolam.
-
Kolam pemijahan
sekaligus sebagai kolam penetasan dapat berupa kolam tanah atau kolam tembok.
-
Proses pendederan
dapat dilakukan di akuarium.
4.
Jenis Pakan
Aspek
pakan yang perlu diperhatikan tidak hanya menyangkut jenis dan jumlah pakan,
tetapi juga tehnik pemberiannya.Makanan yang masih hidup lebih disukai arwana.
Berikut ini disajikan berbagai jenis makanan arwana :
a. Kelelabang (Scolopedra subspinipes)
Kelelabang alias lipan adalah makanan yang paling
digemari oleh ikan arwana. Kelelebang tidak menularkan penyakit sehingga lebih
aman jika diberikan.
b. Katak (Rana cancrivora)
Katak yang sering diberikan kepada arwana adalah jenis
katak sawah (Ranacancrivora) yang ukuran tubuhnya masih kecil alias
anakan.
c. Kadal (Mabouya multifasciata)
Yang dipakai sebagai umpan arwana adalah kadal anakan
atau yang ukuran tubuhnya masih kecil, kira-kira seukuran jari kelingking
sampai jari.Jika diukur dari kepala hingga ujung ekor, panjang antara 5-40 cm.
d. Jangrik (Teleogryllus testaceus)
Ada tiga jenis jangrik yang bisa dimanfaatkan untuk
makanan arwana, yakni jangrik besar atau gangsir (Brachytrypesportentosus),
jangrik hitam (Gryllus bimaculatus),dan jangrik coklat (Teleogryllus
testaceus).
e.
Ikan Hidup
Benih atau ikan berukuran kecil yang sering diberikan
antara lain ikan mas (Cyprinus carpio), guppy (Poecilia reticulate),
molly (Poecilia mollinesia), atau ikan sepat (Tricbogaster pectoralis)
5.
Perawatan rutin
-
Pemeriksaan suhu air Pemeriksaan suhu air dalam akuarium arwana harus dilakukan
setiap hari.Apabila ternyata suhu air terlalu dingin maka perlu dipasang
heater. - Pemeriksaan pH air Arwana biasanya menghendaki air dengan pH netral
atau sedikit asam.untuk mengecek pH air cukup dilakukan 1 minggu sekali.Untuk
mengetahui pH air akuarium secara tepat bisa dipakai alat pH tester atau soil
tester. Table 2. Pengaruh pH Air terhadap ikan
pH
|
Pengaruh
pada Ikan
|
4-5
|
Tingkat
keasaman yang mematikan dan tidak ada reproduksi
|
4-6,5
|
Pertumbuhan
ikan menjadi lambat
|
6,5-9
|
Baik
untuk pertumbuhan ikan
|
>10
|
Tingkat
basa yang mematikan
|
-
Mengganti air Kotoran atau hasil ekskresi arwana lumayan banyak. Sisa buangan
arwana ini perlu segera dikeluarkan karena akan membusuk yang lebih lanjut bisa
berakibat menurunkan kualitas air. Parameter kualitas air yang disyaratkan
untuk budidaya arwana adalah : Suhu 25 – 30 derajat C, pH 6,0 – 7,0,
Kandungan Oksigen lebih dari 5 ppm, dan Kandungan Karbondioksida kurang dari
2,5 ppm. - Pemeliharaan
alat – alat Peralatan pertama yang mesti kita perhatikan adalah filter. Filter
yang tertempel dalam akuarium harus secara periodic dibersihkan bagian
dalamnyaagar bisa berfungsi seperti semula. Selanjutnya aerator terkadang
aerator tidak tahan lama, terutama karet klepnya. Alat lain yang tidak boleh
luput adalah heater atau thermostat, jika alat ini rusak akibatnya sama dengan
filter.
6.
Penanggulangan Penyakit
-
Identifikasi Penyakit
Ada
dua penyebab yang menjadikan arwana menderita penyakit.Penyebab pertama dikenal
dengan parasite dan kedua non parasite.Penyakit arwana yang non parasite misalnya
karena guncangan suhu, penurunan pH, keracunan, tidak mau makan, kekurangan
oksigen, dan lainnya.
-
Jenis Obat
Obat
- obat arwana bisa dibedakan menjadi dua.Pertama adalah obat - obatan standar,
artinya belum dicampur dengan aquades atau aquabides, sedang kelompok dua
adalah obat – obatan siap pakai.
Berbagai
penyakit arwana
a.
Penyakit gigit
ekor
Penyakit yang sering menghampiri arwana adalah
penyakit gigit ekor, gejalanya menunjukan perilaku yang lain dari biasanya.
Ditandai dengan arwana kelihatan gelisah dengan berenang hilir mudik, beberapa
hari kemudian sirip ekor akan robek-robek selaputnya sehingga mirip sisir.
b.
Tutup insang
melengkung
Penyebab pertama tutup insang melengkung bisa
dikarenakan kualitas air dalam akuarium kurang baik, terutama suhunya. Penyebab
lain karena pemberian obat yang kelewat dosis, serangan sejenis bakteri, atau
karena air dalam akuarium rendah kandungan oksigennya.
c.
Mogok makan
Arwana yang mogok makan biasanya sudah sering diberi
kelabang hidup. Mereka akan enggan menerima makanan lain, bila setelah seminggu
arwana belum juga mau makan sebaiknya sediakan ikan hidup karena tahan hidup.
Untuk menjaga agar arwana tidak juling sebaiknya dipilih ikan penghuni
permukaan, yang paling tepat yaitu guppy.
d.
Penyakit Mata
Juling
Penyakit ini bisa timbul karena banyak hal.Terlalu
seringnya mereka memburu ikan kecil didasar atau pojok akuarium dianggap
sebagai salah satu penyebab yang utama. Mata yang melorot juga dikarenakan
arwana kurang mendapatkan sinar matahariyang cukup.
e.
Dubur ikan merah
dan membengkakdubur arwana yang merah dan membengkak disebabkan karena makanan
yang diberikan tidak bersih. Akibatnya pencernaan terganggu sehingga arwana
kesulitan mengeluarkan ekskresinya.
f.
Sisik Berdiri
Sisik berdiri dan kadang ada sebagian yang membusuk,
biasanya di sebabkan oleh lingkungan yang terlalu kotor.Perggantian air secara
rutin dapat menghindarkan arwana dari penyakit ini.
g.
Tulang punggung
bengkok
Penyebab pertama karena adanya serangan bakteri yang
merasuk kedalam tubuh arwana sehingga mengakibatkan pertumbuhan punggung tidak
normal.
h.
Ekor patah
Ekor patah disebabkan karena akuarium yang terlalu
sempit.Selain itu penyebabnya bisa karena penanganan yang kurang baik.
i.
Sungut Tumbuh
Pendek
Arwana yang bersungut tidak imbang ini boleh jadi
karena ditempatkan dalam akuarium yang terlalu kecil.
j.
Ekor dan Sirip
mengerut
Ekor dan sirip yang mengerut bisa terjadi bila air
dalam akuarium terlampau kotor atau karena suhunya terlalu rendah.
k.
Sungut menjorok
kebawah
Arwana yang sehat adalah yang sungutnya menjorok
kedepan.Namun sering arwana sungutnya lunglai, menjorok kebawah.Ini merupakan
pertanda arwana berada pada lingkungan yang tidak semestinya.
Daftar
Pustaka
Effendi,I.
2004. Pengantar Akuakultur. PT Penebar Swadaya. Depok
Emiliana,
2003. Arwna si Ikan Naga. Agromedia pustaka. Jakarta
Budi,E.K. 2009. Ensiklopedia popular
ikan air tawar. Lily publisher. Yogyakarta Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya. budidaya perikanan arwana merah. Diambil pada
tanggal 20 november 2011 dari world wide web:
Susanto,
heru. 2001. Arwana. Penebar swadaya. Jakarta. Trubus. 2002. Panduan praktis
tangkarkan arwana kualitas ekspor. Majalah trubus. Jakarta
Raih Kemenangan Besar Anda Disitus MARIO QQ, Hanya Dengan Modal Rp.10.000 Anda Bisa Menangkan Jackpot Jutaan Rupiah Setiap Harinya !!!
BalasHapus✅ BONUS TURN OVER 0.3%
✅ BONUS REFFERAL 15%
✅ WIN RATE GAME 96,9%
✅ 100% PLAYER Vs PLAYER ( NO ROBOT & ADMIN )
✅ Minimal Deposit Bank : Rp.10.000 (BCA MANDIRI BNI BRI DANAMON)
✅ Minimal Deposit Pulsa : Rp.10.000
✅ Support E-Cash : GOPAY , DANA , OVO , LINK
Berapapun Kemenangan Bosku Pasti Akan Kami Bayar dan Kita Proses Dengan Cepat !!!
Hanya Disitus MARIO QQ Yang Memberikan JACKPOT dan BONUS TURN OVER Yang FANTASTIS Loh !!! Ayo Tunggu Apalagi Buruan Daftarkan dan Mainkan
Langsung Disitus Resmi MARIO QQ Dibawah Ini melalui :
WHATSAPP +62 821-4331-1663
Link Alternatif :
- www.marioqq88. club
- www.marioqq88. org