|
1.
|
Pakan berkualitas
kualitas (referensi dari pembudidaya yang sudah mencoba) dan ketersediaan di
wilayah sekitar (efisiensi biaya transportasi), pemilihan produk didasarkan pada bukti
|
2.
|
Ukuran pakan disesuaikan
dengan bukaan mulut ikan, dengan tujuan pertumbuhan ikan rata (racak)
|
3.
|
Feeding program
(program pakan)
|
|
|
|
Dari pakan yang dimakan ikan, dihasilkan C organik, N organik, P organik yang
dikeluarkan oleh ikan lewat insang (ekskresi)
dan sebagian dibuang dalam bentuk feaces (kotoran). Limbah organik ini yang
bereaksi membentuk amonia, nitrit
dan zat lain yang meracuni ikan dan merusak komposisi media dan berpotensi
besar merangsang pertumbuhan bakteri
pathogen (penyakit)
|
|
-
|
Porsi makan
→ daya tumbuh optimum perhari (ADG = Average Daily Growth)
|
|
|
Tabel ini hanya salah salah satu parameter, porsi makan sangat dipengaruhi oleh :
|
|
|
· Kondisi
alam sekitar
· Intensitas
cahaya matahari yang masuk ke kolam
· Suhu media
(air)
· Komposisi
kimia dan biologi air
· Jenis benih
· Teknologi
budidaya yang digunakan
|
|
-
|
Porsi makan
80% dari daya kenyang, disediakan ruang dilambung untuk produksi
enzym-enzym pencernaan. Diharapkan efisiensi pakan 100% terserap sempurna
|
|
-
|
ikan lele memiliki
kodrat mulutnya lebar selebar badan / kepalanya. filosofinya ikan ini rakus
makan. ikan akan makan sampai lambungnya penuh. nah bayangkan kalo lambung
sudah penuh kemudian pakan mengembang.. apa jadinya?
|
|
-
|
perut/pencernaan
akan membengkak, mungkin juga luka. selanjutnya bakteri dalam pencernaan
menyerang. biasanya penyakit perut bengkak/kembung karena infeksi bakteri Edwardsiella sp. bakteri ini susah
diberantas tuntas karena membentuk cysta
|
|
-
|
efek lain kalau
kekenyangan ikan akan terdiam, hati-hati bila terjadi sesuatu yg mengejutkan
ikan akan muntah, efeknya air akan rusak dan ikan akan keracunan
|
|
-
|
efek yang lain lagi
kalau ikan diam menggantung parasit akan mudah menyerang (hati-hati bila
timbul bintik putih, atau bintik merah) maka akan terjadi kematian yang
lumayan banyak. cegahlah selagi bisa dgn menerapkan pemberian pakan yg
secukupnya saja (80% dari kekenyangan ikan). disamping efisien pakan juga
hemat
|
|
-
|
Frekuensi
pakan sesuai dengan metabolisme ikan 2 x sehari, metabolisme ikan
berkisar 8 jam, bila waktu pemberian pakan 7 pagi dan 5 sore. Maka ada
rentang waktu 2 jam untuk istirahat organ-organ pencernaan, dengan tujuan
organ pencernaan tetap sehat, ikan pun sehat.
|
|
-
|
Pakan
difermentasi menggunakan probiotik EBS Pro untuk menghasilkan
enzim : protease, amilase, lipase dan
cellulose. Sistem ini meringankan kerja dari organ pencernaan 30%, dan
membantu pemotongan rantai panjang pada protein dan lemak.
|
|
-
|
Rutinitas
sesuai jam biologis/ naluri (tepat waktu), pemberian pakan yang
berubah-ubah jelas mengganggu/merusak jam biologis makan ikan
|
|
-
|
Teknik pergantian
pakan, pergantian
pakan sangat berpengaruh pada tingkat keseragaman ukuran ikan. Pada saat
pergantian pakan sebaiknya di mix/campur dengan ukuran pakan pengganti.
|
|
-
|
Program
puasa 1 x makan setiap minggu, bertujuan untuk memberikan
kesempatan pada organ pencernaan untuk istirahat. Teknik ini terbukti efektif
dan tidak menganggu daya tumbuh ikan
|
|
-
|
Pengurangan
porsi makan hingga 30%, bila sudah terbentuk substrat/ polymer/
biofloc yang terjadi bila porsi pakan mencapai 500 kg/ hari/ hektar
|
|
|
|
|
-
|
Target
pakan untuk menghindari over size, Setiap siklus target pakan
dihitung/disesuaikan dengan jumlah benih yang ditebar dan teknik budidaya
yang diterapkan
|
4.
|
Pemberian
pakan merata dipermukaan
Penebaran pakan merata dipermukaan, untuk pemerataan
pertumbuhan, sebab pada benih kecil yang baru ditebar daya jelajah ikan belum
luas sehingga ,asing-masing ikan diharapkan mendapatkan porsi makan yang sama
|
Sumber:
Komunitas Masamo Pekalongan. 2013. Budidaya Lele Biofloc (Standart Operational
Procedure). Pekalongan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar