Kepiting bakau (Scylla serrata) yang dikenal juga kepiting lumpur banyak juga
dijumpai diperairan Indonesia, terutama perairan payau yang banyak ditumbuhi
oleh tanaman bakau. Jenis kepiting ini
disenangi masyarakat mengingat rasanya
yang lezat dengan kendungan nutrisi sejajar dengan crustacea lain seperti
halnya udang, Oleh karena itu kepiting
ini banyak diminati baik dipasaran dalam negeri maupun luar negeri.
Berkembangnya pangsa kepiting bakau (Scylla serrata) baik di dalam maupun di
luar negeri adalah suatu tantangan untuk meningkatkan produksi secara
berkesinambungan. Dengan mengandalkan produksi semata dari alam/tangkapan,
jelas tidak sepenuhnya dapat diharapkan kesinambungan produksinya. Untuk itu
perlu adanya usaha budidaya bagi jenis crustacea yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Di
sisi lain produksi kepiting selama ini secara keseluruhan masih mengandalkan
dari penangkapan di alam, yang kesinambungan prodsuksinya tidak dapat
dipertahankan. Oleh karena itu sudah saatnya dilakukan usaha yang lebih
rasional yaitu melalui sistem budidayanya.
Klasifikasi Kepiting Bakau
Penggolongan kepiting bakau secara
lengkap berdasarkan ilmu taksonomi hewan (system pengelompokan hewan
berdasarkan bentuk tubuh dan sifat-sifatnya) dapat dipaparkan sebagai berkut :
Phyllum : Arthopoda
Class : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familia : Portunidae
Genus : Scylla
Species : Scylla serrata
Morfologi Kepiting
Bakau
Ukuran kepiting yang ada di alam
bervariasi tergantung wilayah dan musim. Misalnya diperairan bakau Ujung Alang,
terdapat kepiting bakau dengan kisaran panjang karapas (kerangka luar) 18,80
mm-142,40 mm. Sedangkan diperairan bakau Segara Anakan didapatkan kepiting
bakau dengan kisaran panjang karapas 19,20 mm-116,70 mm.
Berdasarkan lebar karapasnya,
tingkat perkembangan kepiting dapat di bagi menjadi tiga kelompok :
Ø Kepiting juwana, lebar karapas 20
mm-80 mm
Ø Kepiting menjelang dewasa, lebar
karapas 70 mm-150 mm
Ø Kepiting dewasa, lebar karapas 150
mm-200 mm
Tingkah Laku dan Kebiasaan Kepiting
Bakau
Secara umum tingkah laku dan
kebiasaan kepiting bakau yang dapat diamati adalah sebagai berikut :
Ø Suka berendam dalam lumpur sering
berada didasar (bentic) dan membuat lubang pada dinding atau pematang tambak
pemeliharaan. Dengan mengetahui kebiasaan ini, maka kita dapat merencanakan
atau mendesain tempat pemeliharaan sedekimian rupa agar kemungkinan lolosnya
kepiting yang dipelihara sekecil mungkin merugikan usaha penanganan hidup dan
budidayanya. Karena sifatnya yang saling menyerang ini akan menyebabkan
kelulusan hidup rendah dan menurunkan produktifitas tambak. Sifat kanibalisme
yang paling dominan ada pada kepiting jantan, oleh karena itu budidaya
monokultur pada produksi kepiting akan memberikan kelangsungan hidup lebih
baik.
Ø Moulting atau berganti kulit.
Sebagaiman jenis crustacea, maka kepiting juga mempunyai sifat seperti
crustacean yang lain, yaitu moulting atau berganti kulit. Setiap berganti kulit
kepitig akan mengalami pertumbuhan besar karapas maupun beratnya. Umumnya
pergantian kulit akan terjadi sekitar 18
kali mulai dari stadia awal sampai dewasa. Selama proses ganti kulit, kepiting
memerlukan energi dan gerakan yang cukup kuat, maka bagi kepiting dewasa yang
mengalami perlu tempat yang cukup luas.
Ø Pertumbuhan akan terlihat lebih
pesat pada saat masih muda, hal ini berkaitan dengan frekuensi pergantian kulit
pada saat stadia awal tersebut.Periode dan tipe ganti kulit penting artinya
dalam melakukan pola usaha budidaya yang terkait dengan desain dan kontruksi wadah,
tipe budidaya dan pengelolaannya.
Ø
|
Kepekaan
terhadap polutan. Kualitas air sangat berpengaruh terhadap ketahanan hidup
kepiting. Penurunan mutu air dapat terjadi karena kelebihan sisa pakan yang
membusuk, bahan pencemar, serta adanya bahan-bahan logam berat, dll. Bila
kondisi kepiting lemah, misalnya tidak cepat memberikan reaksi bila dipegang
dan perutnya kosong bila dibelah, kemungkinan ini akibat dari menurunya mutu
air. Untuk menghindari akibat yang lebih buruk lagi, selekasnya pindahkan kepiting
ke tempat pemeliharaan lain yang kondisi airnya masih segar.
Daerah Penyebaran
Daerah penyebaran kepiting bakau
sangat luas, dari barat daya samudra fasifik hingga samudera hindia. Sebagai mana dijelaskan diatas bahwa negara
yang terkenal sebagai pembudidaya kepiting bakau adalah Malaysia, Taiwan, Hawai
, Australia dan Filipina.
Lokasi Budidaya
Pemilihan lokasi merupakan salah
satu unsur penting dalam usaha budidaya kepiting bakau. Lokasi yang sesuai
merupakan salah satu penenentu keberhasilan usaha budidaya kepiting. Hal ini
tidak hanya memeberikan produksi yang maksimal, tetapi juga memberikan
kemudahan dalam pengelolaannya.
Fakrtor utama yang perlu
diperhatikan dalam memilih lokasi budidaya kepiting yaitu tersedianya sumber
air baik syarat maupun jumlahnya, tipe dan struktur tanah yang baik,
tersedianya pakan yang cukup, dekat dengan sarana dan prasarana produksi, pasar
yang baik, dan tersedianya tenaga lapang yang terampil.
Tambak pemeliharaan kepiting
diusahakan mempunyai kedalaman 0,8-1,0 meter. Sumber air yang cocok adalah air
payau atau air asin, karena kepiting merupakan penghuni daerah pantai. Kadar
garam yang dapat memberikan produksi tinggi yaitu berkisar antara 15-30 promil.
Kisaran salinitas yang rentannya (15 point) memudahkan bagi petani dalam
menemukan daerah yang sesuai.
Tanah yang cocok untuk budidaya
kepiting adalah tanah yang memiliki fungsi terutama untuk penahan air, karena
fungsi ini berhubungan dengan fungsi tanah dasar dan tanah pematang tambak.
Tanah yang baik untuk penahan air adalah tanah berlumpur dengan tekstur liat
berpasir (sandy clay) atau lempung berliat
(silty loam). Selain sebagai penahan air tanah tambak juga berfungsi
sebagai tempat hidup dan sumber unsur hara bagi banyak organisme yang menjadi
sumber pakan bagi kepiting.
Disain dan Kontruksi Tambak
Apabila perlakuan terhadap kepiting
selama masa pemeliharaan kurang baik, seperti mutu air kurang diperhatikan,
makanan tidak mencukupi maka pada saat kepiting tersebut mencapai kondisi biologis matang telur akan berusaha
meloloskan diri, dengan jalan memanjat dinding/pagar atau dengan cara membuat
lubang pada pematang. Untuk menggindari hal tersebut, maka konstruksi pematang dan pintun air pelu
diperhatikan secermat mungkin. Pada
pematang dapat dipasang pagar kere bambu atau dari waring, hal ini mengurangi
kemungkinan lolosnya kepiting.
Pemasangan pagar kere bambu atau
waring pematang yang kokoh (lebar 2-4 meter) dilakukan diatas pematang bagian
pinggir dengan ketinggian sekitar 60 cm.
Pada tambak yang pematang tidak kokoh, pemasangan pagar
dilakukan pada kaki dasar pematang dengan tinggi menimal 1 meter.
Penebaran
Benih Kepiting Bakau
Pada lokasi penghasil kepiting tangkapan
dari alam, pada musim benih untuk budidaya tradisisonalpetani hanya
mengandalakn benih kepiting yang masuk secara alami pada saat pasang surut air.
Setelah beberapan bulan mulai dilakukan panen selektif dengan memungut kepiting
yang siap jual.
Pada budidaya polikultur dengan ikan
bandeng, ukuran benih kepiting dengan berat 20-50 gram dapat ditebar dengan
kepadatan 1000-2000 e kor/Ha, dan ikan bandeng gelondongan yang berukuran berat
2-5 gram ditebar dengan kepadatan 2000-3000 ekor/Ha. Pada budidaya system
monokultur benih kepiting dengan ukuran seperti tersebut diatas ditebar dengan
kepadatan 5000-15000 ekor/Ha.
Metode yang digunakan untuk tujuan
produksi kepiting bertelur ada dua macam yakni : dengan sistem kurungan dan
sistem karamba apung.
A.
Sistem Kurungan
Kurungan
dapat dibuat dari bahan bambu yang dibuat menjadi rangkaian. Lebar bilah bambu
1-2 cm dengan panjang 1,7 meter. Bilah-bilah bambu dirangkai secara teratur
sehingga membentuk kere atau semacam pagar. Kere ini kemudian dipasang pada saluran
tambak memanjang pada bagian pinggirnya, bila dipasang dalam tambak agar
ditempatkan paada bagian yang relatip dalam dan mendapat pergantian air yang
cukup.
Kere
atau pagar bambu ditancapkan sedalam 30 meter dengan bagian bawah dibuat lebih
rapat yang bertjuan agar kepiting tidak lolos. Untuk penempatan kurungan pada
saluran tambak ukurannya disesuaiakan dengan lebar saluran tersebut agar tidak
menggangu kelancaran aliran saluran tambak ytersebut. Untuk skala yang lebih
besar dapat menggunakan petakan tambak dengan luasan antara 0,25-0,50 Ha dengan
pagar keliling darin kere bambu ataupun waring.
B.
Keramba apung
Selain
menggunakan kerungan, untuk budidaya kepiting betelur dapat juga menggunakan
keramba apung. Karamba apung dibuat dari rangkain bilah bamboo seperti pada
pembuatan kere,kemudian kere yang sudah jadi dirangkai menjadi kotak yang
ukurannya disesuaikan dengan lokasi dimana karamba apung akan ditempatkan.
Selanjutnya pada sisi panjang yang
berlawanan dipasang pelampung yang dibuat dari potongan bambu yang masih utuh
atau dari bahan lainnya. Penempatan
karamba apung ini pada temapt bergantian airnya, seperti pada saluran, tepi
sungai dan tempat lainnya yang memenuhi syarat diatas.
Proses
produksi kepiting bertelur paling lama berlangsung sekitar 5-14 hari atau
tergantung ukuran awal penebaran. Singkatnya masa pemeliharaan ini juga
dimungkinkan karena kepiting betina yang ditebar dengan berat sekitar 150 gram
biasanya sudah mengandung telur.
Pakan
Pakan yang baik adalah pakan yang
sesuai dengan perkembangan kepiting. Masing-masing tahp perkembangan (stadia)
kepiting, memerlukan jenis pakan yang berbeda. Untuk lebih mudahnya dalam
penyediaan pakan kepiting dibagi menjadi dua tahap perkembangan hidup. Pertama
larva seperti benih, kedua benih sampai
ukuran konsumsi/induk
Pada
stadium larva kepiting cenderung sebagai pamakan plankton. Semakin besar
ukurannya, kepiting manjadi omnivora atau pemakan segala. Sesuai dengan
kebiasaan makannya di alam, jenis pakan yang disukai antara lain chlorella,
ikan kecil ataupun anak ikan dan udang-udangan seperti rotifera (Brachianus
plicatilis) dan artemia.
Berbagai jenis pakan seperti : ikan
rucah, usus ayam, kulit sapi, kulit kambing, bekicot, keong sawah, dan
lain-lain. Dari jenis pakan tersebut, ikan rucah segar lebih baik ditinjau dari
fisik maupun kimiawi dan peluang untuk segera dimakan lebih cepat karena begitu
ditebar akan tenggelam. Hal ini berkaitan erat dengan kebiasaan kepiting yang
biasa makan didasar.
Pemberian
pakan pada usaha pembesaran hanya bersipat suplemen dengan dosis sekitar 5 %. Lain halnya pada usaha kepiting bertelur
dan usaha penggemukan, pemberian pakan harus diperhatikan dengan dosis antara
5-10 % dari berat kepiting yang dipelihara. Kemauan makan kepiting muda lebih
besar, karena pada periode ini dibutuhkan sejumlah makanan yang cukup banyak
untuk pertumbuhan dan proses ganti kulit.
Pakan
buatan atau pakan yang diramu sendiri juga bisa digunakan untuk pembesaraan
kepiting. Kelebihan pakan buatan dibanding pakan segar, yakni dapat dibuat dan
digunakan setiap waktu sehingga ketersediaannya lebih terjamin. Selain itu
kandungan gizinya dapat diatur sendiri dan biayanya bisa disesuaikan dengan
keadaan modal.
Pemanenan
Sebagaimana telah dijelaskan diatas
bahwa pemanenan kepiting dapat dilakukan secara selektif, dimana pemanenan ini
dilakukan dengan jalan memilih kepiting yang ukurannya telah mencapai ukuran
konsumsi. Selain itu pemanenan jug dapat dilakukan dengan jalan pemanenan
sekaligus yaitu kepiting dipanen secara sekaligus (dilakukan pengeringan air
tambak/wadah budidaya) kepiting.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, K. 2003 “Budidaya Udang Windu Secara Intensif
(Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis)”, Agromedia Pustaka. Jakarta
Dahuri. 2002 ”Koran Waspada Februari 2004”.
Nur,
Syaripah. 2004 “Progam Pengembangan
Udang Windu di Kabupaten Lampung Timur”, STPP Bogor
Ichsan M. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Kepiting Bakau Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Obat Benjolan Di Lidah
BalasHapusObat Infeksi Usus Anak
Obat Sakit Ligamen Lutut
Obat Radang Pita Suara
Obat Bisul Di Telinga
Obat Plantar Fasciitis
Obat Pengering Luka Jahitan
Obat Sakit Syaraf Kejepit Tulang Belakang
Raih Kemenangan Besar Anda Disitus MARIO QQ, Hanya Dengan Modal Rp.10.000 Anda Bisa Menangkan Jackpot Jutaan Rupiah Setiap Harinya !!!
BalasHapus✅ BONUS TURN OVER 0.3%
✅ BONUS REFFERAL 15%
✅ WIN RATE GAME 96,9%
✅ 100% PLAYER Vs PLAYER ( NO ROBOT & ADMIN )
✅ Minimal Deposit Bank : Rp.10.000 (BCA MANDIRI BNI BRI DANAMON)
✅ Minimal Deposit Pulsa : Rp.10.000
✅ Support E-Cash : GOPAY , DANA , OVO , LINK
Berapapun Kemenangan Bosku Pasti Akan Kami Bayar dan Kita Proses Dengan Cepat !!!
Hanya Disitus MARIO QQ Yang Memberikan JACKPOT dan BONUS TURN OVER Yang FANTASTIS Loh !!! Ayo Tunggu Apalagi Buruan Daftarkan dan Mainkan
Langsung Disitus Resmi MARIO QQ Dibawah Ini melalui :
WHATSAPP +62 821-4331-1663
Link Alternatif :
- www.qmario. com
- www.qmario. net