Selamat Datang

Selamat Datang di Situs Layanan Informasi Penyuluhan Perikanan

Sabtu, 01 Agustus 2015

PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN BAWAL


Ikan bawal berasal dari Amerika Selatan. Ikan bawal merupakan salah satu jenis ikan air tawar tersebar dari golongan ikan neotropik.  Pertumbuhan ikan bawal relatif lebih cepat dibandingkan dengan beberapa jenis ikan air tawar lain. 
          Budidaya ikan bawal tidak sulit.  Ikan ini dapat dibudidayakan di kolam tertutup atau tergenang dan kolam air deras dan dipelihara dalam jala (jaring) apung yang dibangun di pinggir waduk atau danau dan perairan umum. 
          Pemijahan ikan bawal di kolam hanya dapat dilakukan dengan cara hypofisasi atau rangsangan hormon (induce spawing) menggunakan ekstraks kelenjar hypopisa, ovaprim.  Selanjutnya, induk yang telah dirangsang dipijahan secara alami ataupun dilakukan striping atau ovulasi buatan.
          Kendala utama budidaya ikan bawal adalah serangan parasit.  Berdasarkan pengamatan di kolam pemeliharaan ikan bawal menunjukkan bahwa sebagian terbesar kasus-kasus serangan parasit terjadi pada saat awal pemeliharaan atau fase perkembangan benih ikan.  Parasit yang seringkali menyerang benih ukuran sedang adalah Ichthyopthirius, Trikodina.

Tabel 1. Penyakit yang sering Menyerang di Lokasi Pembenihan
PENYAKIT
GEJALA
PENGOBATAN KIMIAWI
PENGOBATAN TRADISIONAL
1. Parasit
Penyakit Bintik Putih / White Spot disebabkan oleh protozoa IchthyphItirius multifiliis
Malas berenang, sering mengapung di permukaan air, terlihat bintik putih di bagian sirip, tutup insang, permukaan tubuh, dan ekor.
Direndam  formalin 400 ppm dan malachyt green 0,1 ppm selama 1 jam
direndan dalam air mengalir pelan
Direndam dengan daun miana 7-10 lembar yang direbus dengan 3 gelas air selama 3 x sehari.
2. Parasit
Disebabkan oleh parasit Trichodina spp
Benih lemah dan kurus, kelihatan gatal dan sering menggosok pada benda lain
Direndam  formalin dengan dosis 200 ppm selama 30 menit
Direndam  malachyt green dengan dosis 0,1 ppm selama 24 jam
Direndam dengan daun miana 7-10 lembar yang direbus dengan 3 gelas air selama 3 x sehari.
Tabel 2. Penyakit yang sering Menyerang di Lokasi Pembesaran
PENYAKIT
GEJALA
PENGOBATAN KIMIAWI
PENGOBATAN TRADISIONAL
1.Parasit
Disebabkan oleh cacing Dactylogyrus sp dan parasit Gyrodactylus sp
Kulit kusam , sirip rontok,  ikan mengosokan tubuh pada benda padat (substrat), operkulum merenggang
Direndam  formalin dengan dosis 200 ppm selama 30 menit
Direndam 
  Direndan dalam air mengalir pelan
Direndam dengan daun miana 10-15 lembar yang direbus dengan 5 gelas air selama 3 x sehari.
2. Parasit
Disebabkan oleh parasit Trichodina spp
Benih lemah dan kurus, kelihatan gatal dan sering menggosok pada benda lain
Direndam  formalin dengan dosis 200 ppm selama 30 menit
Direndam  malachyt green dengan dosis 0,1 ppm selama 24 jam
Direndam dengan daun miana 10-15 lembar yang direbus dengan 5 gelas air selama 3 x sehari.


DAFTAR PUSTAKA
Abaas Siregar Djarijah. 2001. Budidaya  Ikan Bawal. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Anonim, 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Arie Usni. 2000.  Budidaya Bawal Air Tawal.  PT  Penebar Swadaya,   Jakarta.
Suryati dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Ikan Bawal Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Wijayakusumah, H. dkk, TANAMAN BERKHASIAT OBAT DI INDONESIA. Penerbit Pustaka Kartini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar