Selamat Datang

Selamat Datang di Situs Layanan Informasi Penyuluhan Perikanan

Minggu, 02 Oktober 2016

EPIFAUNA & INFAUNA




Epifauna
Barnes and Hughes (1999) dan Nybakken (1997) menyatakan bahwa berdasarkan keberadaannya di dasar perairan, maka makrozoobentos yang hidupnya merayap di permukaan dasar perairan disebut dengan epifauna seperti Crustacea dan larva serangga.  Sedangkan makrozoobentos yang hidup pada substrat lunak di dalam lumpur disebut dengan infauna, misalnya Bivalve dan Polychaeta. Khusus pada zona intertidal, hewan-hewan yang membenamkan diri pada pasir (infauna) lebih banyak di jumpai di bandingkan dengan daerah subtidal yang di dominasi oleh hewan-hewan kecil yang hidup di atas permukaan pasir (epifauna).

Epifauna adalah hewan yang hidup di atas permukaan sedimen atau tanah ( wikipedia, 6 Juni, 2008), Madju Siagian, 2004 juga menyatakan bahwa Epifuna adalah semua semua hewan yang yang hidudiatas substrat dasar lautan atau perairan. Petersen (1918), mengemukakan bawa daerah dasar secara terus – menerus dihuni oleh sekelompok spesies yang sama dan bahwa daerah – daerah lain dihuni oleh spesies yang berlainan.
   Petersen ( 1924 ) mengamati bahwa daerah – daerah yang berlainan dan organisme yang mendominasi tetap konstan dan seragam dengan berjalannya waktu. Asosiasi ini kemudian ditetapkan sebagai komunitas dan dinamakan berdasarkan hewan yang mendominasinya.

Infauna
Infauna adalah hewan akuatik yang hidup di dasar substratum, bukan di permukaannya. Biasanya, hewan infauna semakin jarang ditemukan seiring bertambahnya kedalam air dan jaraknya dari garis pantai.
Ekosistem pantai terletak antara garis air surut terendah dan air pasang tertinggi.  Ekosistem ini berkisar dari daerah di mana ditemukan substrat berbatu dan berkerikil (yang mendukung sejumlah terbatas flora dan fauna sesil) hingga daerah berpasir aktif (dimana ditemukan populasi bakteri, protozoa, metazoa) dan daerah berpasir bersubstrat liat dan Lumpur (di mana ditemukan sejumlah besar komunitas infauna) (Bengen, 2002).
Makrozoobentos mempunyai peranan yang sangat penting dalam siklus nutrien di dasar perairan.  Montagna et all.  (1989) menyatakan bahwa dalam ekosistem perairan, makrozoobentos berperan sebagai salah satu mata rantai penghubung dalam aliran energi dan siklus dari alga planktonik sampai konsumen tingkat tinggi. 
            Woodin (1976) mengklasifikasian organisme infauna menjadi penggali pemakan deposit, pemakan suspensi, dan pembentuk tabung dari berbagai tipe. Klasifikasi ini tergantung pada klasifikasi oportunis-ekuilibrium.
            Khususnya untuk zona beriklim sedang, komunitas organisme yang mirip dengan yang ditemukan oleh Petersen dijumpai hidup pada habitat yang serupa di seluruh dunia. Ini melahirkan konsep ekologi ini, tipe sedimen yang mirip pada kedalaman yang sama di seluruh dunia mengandung komunitas yang kurang lebih sama. Spesies tidak sama, tapi mereka sangat mirip secara ekologis dan taksonomis. Mereka menempati relung yang hampir sama ( Tharson, 1955 ).
Hewan bentos hidup relatif menetap, sehingga baik digunakan sebagai petunjuk kualitas lingkungan, karena selalu kontak dengan limbah yang masuk ke habitatnya.  Kelompok hewan tersebut dapat lebih mencerminkan adanya perubahan faktor-faktor lingkungan dari waktu ke waktu. karena hewan bentos terus menerus terdedah oleh air yang kualitasnya berubah-ubah (Oey, et al1., 1978). 
Diantara hewan bentos yang relatif mudah diidentifikasi dan peka terhadap perubahan lingkungan perairan adalah jenis-jenis yang termasuk dalam kelompok invertebrata makro.  Kelompok ini lebih dikenal dengan makrozoobentos (Rosenberg dan Resh, 1993).
Infauna dan epifauna berperan penting dalam jaring makanan di pantai berlumpur, juga bertindak sebagai  konvertor untuk pembuatan bahan-bahan organik pada tingkatan trophic lebih tinggi, sehingga menyokong peningkatan produktivitas alam bebas (wildlife) dan ikan. Di lain pihak,  ikan-ikan demersal, neretic, dan pemangsa terestrial contohnya elasmobranchs ( ikan hiu, skates dan manta rays-pari), flatfish dan bottomdwelling jenis lainnya; shorebirds; mamalia laut, termasuk ikan paus dan berang-berang laut; dan manusia. 
Dengan diuraikannya secara rinci bagaimana berbagai rantai makanan terhubung ke dalam suatu jaringan makanan terpadu pada benthic community dalam system dinamika pantai berlumpur adalah penting untuk di jawab bahwa ekosistem pantai berlumpur ini berperan di dalam keseimbangan produktifitas primer perairan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar